Batusangkar : Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi bersama Anggota DPRD Tanah Datar H. Dafrizal, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar Besli, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Daryanto Sabir, Camat Pariangan Suhardi, Kepala UPT Dinas Pertanian Pariangan Irdawati, Wali Nagari Tabek Beni Monika, pejabat dan staf dinas pertanian, penyuluh pertanian, masyarakat dan undangan lainnya, melaksanakan kegiatan Panen Padi Salibu dengan Teknologi Jajar Legowo Kelompok Wanita Tani Flamboyan Jorong Buluh Kasok Nagari Tabek Kecamatan Pariangan, Selasa (28/2/2017) dilahan sawah kelompok setempat.
Pada kesempatan itu Wali Nagari Tabek Beni Monika menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tanah Datar bersama rombongan yang telah hadir di Nagari Tabek dalam rangka panen padi salibu jajar legowo yang merupakan panen ketiga kalinya untuk satu kali tanam atau dengan istilah 2:1 MT 3.
“Masyarakat di Nagari Tabek sudah mengenal sistem tanam padi salibu, namun sistem jajar legowo belum banyak yang mengerti, karena itu dalam kesempatan ini kami mohon kepada Pak Bupati dan dinas terkait untuk bisa melakukan sosialisasi jajar legowo sehingga masyarakat mau melaksanakan teknologi tanam ini” harap Beni.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Daryanto Sabir menyampaikan, Nagari Tabek sudah menjadi pilot projek dan ikon dari padi salibu dan sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Propinsi Sumatera Barat bahkan dari pemerintah Pusat. “Nagari Tabek sudah melaksanakan tanam padi salibu yang terbukti mampu menekan biaya produksi Rp.2 – 2,5 juta per tanam, karena sistem padi salibu adalah menumbuhkan kembali batang sisa panen sehingga tidak perlu lagi proses penyemaian benih dan beberapa langkah lainnya” sampainya.
Sejalan dengan disampaikan Daryanto Sabir, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Propinsi Sumbar Besli menyampaikan Tanah Datar telah mampu dan berhasil melaksanakan sistem tanam padi salibu bahkan dengan memanfaatkan teknologi jajar legowo. “disamping mampu menekan biaya produksi, padi salibu dengan teknologi jajar legowo juga mampu meningkatkan kapasitas panen dari 4-5 ton per hektar menjadi 9-10 per hektar kalau dengan sistem dan benih yang benar” ujarnya.
Keberhasilan Tanah Datar, ujar Besli menarik perhatian Pemerintah Pusat untuk menyalurkan bantuan ke Kabupaten Tanah Datar, dimana untuk tahun ini diberikan bantuan untuk 2,500 hektar untuk Sumatera Barat dan 500 hektar bagi Tanah Datar. “Tanah Datar merupakan salah satu daerah lumbung padi, sehingga dengan pelaksanaan padi salibu dengan teknologi jajar legowo pemerintah memberi bantuan berupa benih, alat kelengkapan pertanian, pupuk, dan lain-lain” sampainya.
Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Kelompok Wanita Tani Flamboyan yang telah mampu melaksanakan tanam padi salibu memanfaatkan teknologi jajar legowo. “dengan pelaksanaan tanam padi salibu jajar legowo akan meningkatkan taraf ekonomi petani kita, karena banyak manfaat dirasakan, mulai dari biaya produksi yang turun sampai hasil panen padi yang meningkat” sampainya.
Bupati Irdinansyah menyampaikan, dengan keberhasilan yang dicapai di Nagari Tabek ini, ke depan dinas terkait diminta membuat program satu nagari tiap kecamatan di Kabupaten Tanah Datar untuk melaksanakan tanam padi salibu teknologi jajar legowo. “Nagari Tabek dan Kecamatan Pariangan tetap menjadi pilot projek atau contoh, kecamatan lainnya diharapkan bisa menjadikan minimal satu nagari sebagai contoh dalam penerapan sistem tanam ini, dan inilah tugas dinas pertanian dalam waktu dekat” himbau Bupati.
Irdinansyah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi Sumatera Barat dan pemerintah pusat yang memberikan perhatian dan bantuan untuk nagari Tabek khususnya dan Kabupaten Tanah Datar umumnya. “Pemerintah Tanah Datar komit menjadikan sektor pertanian menjadi salah satu dari 4 program prioritas, disamping program peningkatan kualitas SDM, pariwisata dan pembangunan infrastruktur” ujarnya.
Dari data yang diperoleh sampai Bupati, sektor pertanian menyumbang angka terbesar yakni 25 % yang mempengaruhi nilai PRB atau yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan atau kemiskinan masyarakat. “oleh sebab itu di kesempatan ini saya menghimbau kepada penyuluh lapangan (PPL) untuk terus memberikan bimbingan kepada masyarakat, terutama dalam pengembangan padi salibu memakai teknologi jajar legowo karena sistem ini memang mempunyai banyak kelebihan. dan ke depan Nagari Tabek akan kita namakan Nagari Kampung Salibu” pungkas Irdinansyah. (Hp)