Padang Panjang - Dengan cekatan dan terampil, Yopi membersihkan luka dan mengganti perban pasien yang dirawatnya. Raut ikhlas terpancar kala ia melakukan itu. Sudah bertahun-tahun, Yopi melakukan itu tanpa keluhan. Berbagai kondisi pasien dihadapinya dengan profesionalisme yang tinggi. Baginya, apa yang dilakukannya adalah bagian dari ibadah dan wujud Sumpah Profesi sebagai seorang perawat medis.
Sebagai seorang Tenaga Perawat PTT ( Pegawai Tidak Tetap) di sebuah RSUD , Yopi harus menerima imbalan yang tidak sama dengan mereka yang bekerja sebagai Perawat yang telah berstatus ASN atau Pegawai Negeri Sipil. Satu hal yang selalu ia dambakan sebagai seorang perawat medis adalah terangkat menjadi PNS.
Harapan itu kembali menggelora kala tersiar kabar kebijakan pemerintah mengangkat para bidan PTT menjadi PNS. Hal ini menjadikannya berharap perlakuan yang sama seperti halnya tenaga Bidan. Senada dengan Yopi , kebijakan tersebut memancing Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) beraksi.
PPNI Kota Padang Panjang tempat dimana Yopi bernaung bersama rekan seprofesi nya, berniat mengirim perwakilan perawat honor dan tenaga kerja sukarela (TKS) untuk memperjuangkan nasib mereka dengan melakukan aksi demo ke DPR RI . Dengan keterbatasan dana yang dimilikinya, Yopi pun akhirnya berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi, pada hari Kamis (16/3/ 2017).
Ia tinggalkan anak- anak dan istrinya di Payakumbuh untuk menuju Ibukota Jakarta membawa satu tuntutan yang diharapkan nya dan rekan-rekan perawat yang senasib dengannya.
“Tuntutan kami jelas, yaitu agar ada perubahan regulasi yaitu UU ASN agar bisa menerima PNS dari perawat yang honor atau TKS tanpa syarat dan menghargai lama masa kerja yang telah dilakoni di instansi pemerintah,” harap Yopi .
Bersama PPNI Kota Padang Panjang, Yopi akan meminta komitmen DPR untuk melakukan pengawasan kepada pemerintah untuk menghapus sistem kerja TKS di Institusi pemerintah. Satu lagi, ia berharap agar Pemerintah juga mengawasi sektor swasta yang mempekerjakan perawat agar memberikan penghargaan yang layak, menghilangkan diskriminasi kebijakan dan kesenjangan pada tenaga kesehatan.
“ Kami sebagai Perawat, sering dituntut agar mampu profesional dan praktik secara aman dalam melayani masyarakat. Namun banyak diantara kami, belum bisa mengembangkan diri lebih profesional karena rendahnya penghargaan/penghasilan dan kesempatan mengembangkan diri bahkan tidak sedikit rekan sejawat kami belum bisa menjaga rasa aman bagi dirinya sendiri,” urai Yopi.
Di Jakarta, Yopi bertemu dengan peserta unjuk rasa yang merupakan perwakilan PPNI seluruh provinsi di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari 4.000 orang perawat.
Rasa haus dan teriknya matahari Jakarta tak menyurutkan niat Yopi dan ribuan perawat lainnya untuk menyampaikan Aspirasi di Rumah Rakyat tersebut. Aspirasi dan tuntutan pun berhasil ia sampaikan, ia berharap segera mendapatkan jawaban pasti dari Para Wakil Rakyat dan pemerintah tentunya.
Dan sambutan hangat dari wakil rakyat asal Padang Panjang yang juga seorang tenaga medis, dr. H. Syuir Syam , M.Kes melegakan Yopi dan rombongan PPNI Kota Padang Panjang kala itu. Seteguk minuman dingin menguatkan asa dan tekadnya untuk melanjutkan perjuangan.
Lanjutkan perjuanganmu Sobat Perawat...!
Sekali Layar Terkembang Pantang Surut ke Belakang...!
Berikut adalah video aksi Yopi bersama rekan-rekan dari PPNI Kota Padang Panjang saat di Gedung DPR RI - Jakarta :