Notification

×

Iklan

Iklan

BEKRAF BERSAMA PERBANKAN SYARIAH BERIKAN KEMUDAHAN AKSES KEPADA PELAKU EKONOMI KREATIF

04 April 2017 | 21:21 WIB Last Updated 2017-04-04T14:21:04Z



Tanah Datar -- Pada masa sekarang ini bagi pelaku ekonomi kreatif, permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan usaha kreatif, baik dari sisi administrasi maupun sisi teknis di lapangan. Sehubungan dengan hal tersebut, Kedeputian Akses Permodalan melalui Direktorat Akses Perbankan memberikan akses kepada pelaku ekonomi kreatif.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggandeng perbankan syariah untuk mempermudah akses pelaku ekonomi kreatif mendapatkan permodalan melalui  perbankan syariah pada acara “Sharia Banking for Creative Business Matching” di Gazebo Indo Jalito Batusangkar, Selasa (4/4).

Pada kegiatan tersebut Bekraf mempertemukan 250 pelaku ekonomi kreatif dan 13 perbankan syariah yang dihadiri oleh Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Sekda Hardiman beserta pimpinan OPD dan nasabah perbankan syariah.

Deputi Akses Permodalan Bekraf fadjar Hutomodalam sambutannya mengatakan Bekraf memberikan akses kepada pelaku ekonomi kreatif pada sumber permodalan dari perbankan syariah dalam rangka mengembangkan usaha. Perbankan syariah memberikan pemahaman terkait model pembiayaan untuk pelaku ekonomi kreatif. Sehingga, pelaku ekonomi kreatif bisa mengakses permodalan perbankan syariah, ucap Fadjar.

Melalui kegiatan ini perbankan syariah menjelaskan produk pembiayaan syariah sektor ekonomi kreatif. Pelaku ekonomi kreatif berkesempatan mengetahui dan memahami prinsip pembiayaan syariah dan persyaratan yang perlu dipenuhi dalam mengajukan kredit bank syariah. Business matching dilaksanakan  di booth perbankan syariah yang disediakan Bekraf. Pelaku ekonomi kreatif bisa mengajukan proposal untuk mengembangkan usaha mereka melalui pembiayaan dari perbankan syariah yang sesuai kebutuhan mereka, ungkap Fadjar.

Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma selaku Ketua pelaksana mengatakan  pada kegiatan ini hadir 13 perbankan syariah yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Nagari Syariah, BPD Sumatera Barat UUS, Bank CIMB Niaga Syariah, bank Danamon UUS, Bank Bukopin Syariah, Bank BPRS Angkek Candung, BPRS Al Makmur, BPRS Haji Miskin, dan PT. BPRS Gajahtongga Kotopiliang. Pelaku ekonomi kreatif bisa mengetahui model pembiayaan perbankan syariah yang hadir pada acara ini. Sehingga, mereka bisa mengakses pembiayaan perbankan syariah untuk kepentingan usaha mereka,” ungkap Restog.


Selanjutnya Restog tambahkan, sebanyak 250 pelaku ekonomi kreatif yang hadir telah memenuhi persyaratan, yaitu usaha kreatifnya termasuk dalam subsektor ekonomi kreatif yang menjadi tanggungjawab Bekraf, memiliki brand atau merek, pemilik usaha kreatif bukan pedagang dan telah melaksanakan usaha kurang lebih satu tahun. Pelaku ekonomi kreatif yang hadir, sudah membawa proposal pembiayaan perbankan syariah yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk diajukan ke perbankan syariah.

Sementara itu  Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan acara ini, dimana kegiatan ini sangat mendukung program pemerintah Tanah Datar pada sektor ekonomi dan sejalan dengan mewujudkan kabupaten Tanah Datar yang madani berlandaskan ABS-SBK khususnya dalam perbantuan permodalan melalui perbankan syariah, ucap bupati.

Bupati juga tambahkan, kegiatan tersebut diselenggarakan guna meningkatkan perekonomian masyarakat kecil dengan memberikan modal kepada industri rumahan (Home Industri). Selama ini para pengusaha di Tanah Datar selalu terkendala dengan modal, semoga dengan adanya program ini perekonomian masyarakat meningkat, pungkas bupati.  

Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan talkshow dengan nara sumber yaitu Pakar Ekonomi Syariah Mohammad B. Teguh, Direktur BRI Syariah Erdianto Sigit Cahyono, Direktur Grup Pengaturan Perijinan Penelitian dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK Deden Firmansyah Hendarsyah, pelaku ekonomi kreatif pemilik batik trusmi Cirebon Sally Giovanni. (hp)

×
Kaba Nan Baru Update