Notification

×

Iklan

Iklan

CEGAH KEBUTAAN DENGAN DETEKSI DINI GLAUKOMA

02 April 2017 | 15:30 WIB Last Updated 2017-04-03T15:13:32Z


Tanah Datar - Cegah kebutaan dengan deteksi dini glaucoma, Kabupaten Tanah Datar mendapat kehormatan sebagai daerah kunjungan Glaukoma Road Show dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Provinsi Sumatera Barat. Rangkaian kegiatan dalam memperingati World Glaukoma Week (WGW) tahun 2017 yang bertempat di Indojolito Batusangkar, Minggu (02/03).

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam kesempatan itu mengapresiasi kegiatan ini yang memberi penyuluhan dan periksa mata gratis untuk deteksi dini glaukoma bagi masyarakat Tanah Datar dengan mendatangkan tenaga medis dan alat tonometri non contact.

"Ini sebuah anugrah bagi Tanah Datar, Tanah Datar diberi kesempatan pertama mendapat pelayanan deteksi Glaukoma di Sumatera Barat setelah kota Padang dan patut kita manfaatkan sebaik mungkin" tutur Irdinansyah Tarmizi.

Bupati juga mengharapkan “jika nantinya ada temuan masyarakat penderita glaukoma, bupati inginkan ada tindak lanjut penanganan agar tidak semakin parah dan bahkan menyebabkan kebutaan”

Sementara Prof. dr. Khalilul Rahman,Sp.M, Ketua Penasehat Perdami Sumbar menyampaikan "Kegiatan serupa berlangsung semenjak 2015 yang lalu selalu bertempat di kota Padang namun kita ingin meningkatkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat dan berdasarkan pengalaman kita saat melaksanakan aksi sosial operasi mata di berbagai daerah, Tanah Datar yang mempunyai respon tinggi mendukung suksesnya acara", jelas Prof. Khalilul.


Penyakit mata glaukoma yang merupakan penyakit sistemik yang merusak saraf mata akibat peningkatan tekanan bola mata telah menjadi penyebab nomor dua kebutaan setelah penyakit katarak. Berdasarkan data WHO, Indonesia termasuk negara tertinggi penderita Glaukoma bersama negara-negara di benua Afrika.

“Penyakit ini perlu diwaspadai, Glaukoma datangnya tiba-tiba sehingga disebut invisible Glaukoma, untuk itu perlu dilakukan pendeteksian dini agar tidak kecolongan. Glaukoma juga belum diketahui penyebabnya, yang baru dapat diketahui adalah faktor resiko penyebab glaukoma, di antaranya usia di atas 40 tahun, kelainan refraksi kacamata minus dan plus, riwayat glaukoma di keluarga, memakai obat streoid, diabetes, darah tinggi dan kecelakaan atau operasi pada mata sebelumnya” tambah Prof Khalil.

dr. Liza Hamdi, Sp.M salah satu anggota Perdami yang juga dokter mata di RSUD Ali Hanafiah mengatakan “penyakit ini patut diwaspadai karena belum bisa disembuhkan karena penyakit ini bersifat progresif dan hanya bisa ditunda agar tidak memburuk dengan cara mengontrol tekanan bola mata dengan obat-obatan atau tindakan operasi” tuturnya.

Masyarakat Tanah Datar khususnya tenaga medis patut bersyukur, selain senam bersama, penyuluhan dan periksa mata gratis juga dilaksanakan mini simposium dan workshop dengan narasumber di antaranya dr. Armen, Sp. M, dr. Romi Yusardi, Sp.M dan dr. Firatul Ilahi, Sp.M.

Kegiatan yang mendapat atensi besar masyarakat ini turut dihadiri Kapolres Tanah Datar AKBP. Irfa Asrul Hanafi beserta istri, Dandim Letkol. Nandang Dimyati beserta istri, Sekda Hardiman, Ketua TP PKK Ny. Emi Irdinansyah, kepala OPD dan IDI Tanah Datar. (Hp)
×
Kaba Nan Baru Update