Pasbana.com -- Hari Puisi Nasional yang jatuh pada hari ini, Jumat (28/4/2017), muncul dalam deretan trending topic jejaring sosial Twitter. Penetapan peringatan itu berkaitan dengan penyair populer Tanah Air, Chairil Anwar.
Hari Puisi Nasional yang merujuk pada hari wafatnya penyair Indonesia Chairil Anwar yang diperingati setiap tanggal 28 April merupakan momentum bangkitnya perpuisian Tanah Air.
Nama penyair ini mulai melejit pada 1942. Namun, pria kelahiran 1922 itu terserang sejumlah penyakit dan tutup usia pada 28 April 1949. Peristiwa inilah yang mendasari penetapan Hari Puisi Nasional.
Chairil yang hidupnya "dikoyak-koyak" sepi itu, lewat karya-karyanya yang berontak dari tradisi perpuisian lama--juga berontak dari kondisi sosial masyarakat yang terjadi di zamannya--berhasil menunjukkan eksistensi kepenyairan yang konsisten dengan perjuangan kata-kata. Meski Chairil mati muda, tetapi karya-karyanya abadi, dan ia membuktikan mampu "hidup seribu tahun lagi".
Saat ini sejumlah sastrawan sedang mengusulkan Chairil Anwar sebagai Pahlawan Nasional. Jika merujuk pada karya-karyanya yang fenomenal dan ikut mewarnai perjalanan perjuangan bangsa Indonesia, Chairil "layak" dicalonkan sebagai Pahlawan Nasional. Tentu, lebih jauh dari itu, bukan sekadar pengakuan kita harapkan, tetap bagaimana "nilai-nilai" yang dibawa Chairil dalam puisi-puisinya mampu mengubah keadaan ke arah yang lebih baik, juga mampu melahirkan "Chairil-Chairil" baru.
Oleh : Muhammad Subhan, pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia