Notification

×

Iklan

Iklan

MISI FPLPP : BUDAYAKAN MEMBACA, HAPUSKAN BUTA AKSARA

06 April 2017 | 21:38 WIB Last Updated 2017-04-06T14:49:44Z

Padang Panjang - Kota Padang Panjang patut bersyukur. Tekad kota ini untuk menjadi Kota Literasi mendapat sambutan dan dukungan dari masyarakat. Sebuah komunitas  Literasi yang diprakarsai sepenuhnya dari swadaya masyarakat, bermarkas di Tanjuang - Gunuang - Kota Padang Panjang cukup aktif bergerak di literasi ini . Adalah Komunitas Baca Togok, komunitas yang diprakarsai oleh Zalmasri Dejea Chaniago dan Mitra Mulia Hadi ini , terus bekerja untuk mengajak orang cinta membaca buku.

Komunitas Baca Togok terwadahi dalam Forum Pegiat Literasi Padang Panjang. Forum yang juga mewadahi berbagai komunitas literasi. Dan hari Rabu ( 5/4) , Komunitas Baca Togok mendapatkan kunjungan dari Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud RI,  Bapak Dr. Erman Syamsudin.

Bertempat di pondok-pondok kayu yang biasa digunakan untuk aktifitas Komunitas Togok , acara beramah tamah dan diskusi hari itu berlangsung santai namun berbobot. Acara diskusi yang dihadiri perwakilan dari berbagai komunitas literasi di Padang Panjang ini, juga dihadiri Sekda Kota Padangpanjang, Prof . Dr. Edwar  Juliartha. Selain itu, nampak beberapa pejabat dari Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Padangpanjang, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Padangpanjang.

Dalam penyampaiannya, Dr. Erman Syamsudin menjelaskan bahwa ada 3 program pokok dalam budaya baca. Program -program tersebut antara lain; pertama, Literasi Sekolah, yaitu kegiatan membaca buku selama 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Kedua, Gerakan Indonesia Membaca , gerakan ini berbasis swadaya masyarakat . Dari gerakan nasional ini diharapkan dalam satu Kelurahan berdiri satu kelompok baca. Dan yang ketiga adalah Gerakan Budaya Membaca, yang satu ini lebih diperuntukkan bagi dunia perguruan tinggi.



Menurut Dr. Erman, dari data yang dihimpun oleh Kemendikbud RI, keberadaan komunitas Pegiat Literasi berbasis masyarakat di Sumatera Barat masih dikategorikan minim. Hal ini sebenarnya cukup menjadi ironi,  disebabkan budaya orang Minangkabau sangat lekat dan tidak asing lagi dengan gerakan literasi masyarakat. "  Yang nampak aktifitasnya cukup menonjol adalah Komunitas Tanah ombak di Padang  dan Komunitas Pondok Baca Togok di Padang Panjang, " ungkap Dr. Erman.

Ia menambahkan bahwa Presiden Jokowi menginstruksikan untuk menerapkan grand strategy dalam mengembangkan budaya baca masyarakat Indonesia. Perlu diketahui, Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) Indonesia saat ini masih tergolong rendah. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk membebaskan buta huruf di masyarakat sebesar 3,5 % dari total jumlah penduduk.
Budaya membaca inilah yang harus dijadikan sebagai program utama. Dan tetap berbasis budaya,  berbasis ilmu pengetahuan , dan wajib belajarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Erman juga menegaskan bahwa ada kerja-kerja besar yang diharapkan Para Pegiat Literasi Padang Panjang bisa membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikannya. Kerja-kerja besar tersebut antara lain;

Pertama, membantu Pemerintah Kota Padang Panjang dalam menghapus jumlah penyandang buta huruf di Kota Padang Panjang. Menurut informasi yang dihimpun pasbana.com , saat ini kurang lebih 3% dari jumlah keseluruhan penduduk Padang Panjang masih menyandang buta huruf.

Kedua, melakukan penelitian minat baca pada masyarakat di Padang Panjang . Untuk mengetahui tingkat minat baca masyarakat, sehingga dapat diperoleh kesimpulan satu orang di Padang Panjang mampu berapa lama ia membaca buku. Dari hasil penelitian tersebut dapat membantu menentukan program kegiatan yang cocok untuk merangsang masyarakat gemar membaca. Banyak alternatif yang bisa dipilih, bisa memperbanyak jumlah buku, menghidupkan permainan rakyat ,  atau melalui media bermain drama.

Ketiga, kampung - kampung Literasi yang telah terbentuk, pada akhirnya dapat ditingkatkan fungsi dan perannya sebagai  tempat  mencari  bursa tenaga kerja seperti yang ada di Jember  - Jawa Timur.   Atau bisa berkembang menjadi pusat ketrampilan seperti yang terbentuk di Lebak Banten. Dan memungkinkan juga untuk dikembangkan menjadi informasi Kota Padang Panjang .

Gerakan Literasi yang akan dikembangkan ini memiliki 6 sasaran yang bisa diaplikasikan secara bertahap atau keseluruhan, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi. Sasaran  gerakan literasi  meliputi Baca tulis, Berhitung, Science / Ilmu pengetahuan, Teknologi IT, Keuangan , serta Budaya dan kewarganegaraan .


Dalam kesempatan tersebut , Sekda Kota Padang Panjang Prof Dr Edwar Juliartha menjelaskan bahwa di tahun 2016 sebuah gerakan wakaf buku telah dicanangkan di Kota Padang Panjang. " Diharapkan dengan gerakan tersebut, partisipasi dan dukungan dari masyarakat bisa tersalurkan dengan baik dan berbasis swadaya masyarakat , " jelas Edwar Juliartha. Sekda Kota Padang Panjang ini juga menyampaikan bahwa melalui buku-buku lah , ia bisa lebih baik memahami budaya dan tradisi masyarakat Minangkabau, khususnya masyarakat Kota Padang Panjang.

Zalmasri Dejea Chaniago pada kesempatan tersebut mempresentasikan program - program di Komunitas Pondok Baca Togok. Ada 4 program yang secara rutin diadakan setiap minggunya. Yaitu Surau Adaik Togok, yaitu pelatihan pidato Adaik Minangkabau yang diadakan setiap malam Jumat . Latihan rutin Silek Tuo Gunuang yang diadakan setiap Sabtu sore . Dan kegiatan Literasi alam yang memberikan nuansa lain dalam meningkatkan minat baca tulis yaitu lebih dekat dengan alam.  Salah satunya dengan kegiatan outbond kid , lintas alam, dan bermain di alam. Dan kegiatan rutin dalam merangsang minat baca dan tulis yang diselenggarakan di Pondok Baca.

Togok, akan terus berjuang tumbuhkan minat baca tulis di Kota Padang Panjang. Tekad untuk menghapus derita buta huruf  menambah semangat untuk terus berkarya. Bersinergi dengan budaya Minangkabau yang bernilai tinggi, Togok terus bekerja. Budayakan membaca, hapuskan buta aksara !

Inyong Budi 
×
Kaba Nan Baru Update