Notification

×

Iklan

Iklan

SMP QUR'AN PADANGPANJANG LAHIRKAN PARA GENERASI QUR 'ANI

08 April 2017 | 19:32 WIB Last Updated 2017-04-08T12:32:43Z

Padangpanjang– Sepintas lalu lembaga pendidikan ini tidak terlihat seperti layaknya sekolah-sekolah lain di Kota Padangpanjang, berbekal dengan fasilitas yang sangat minim dengan segala keterbatasannya, namun di Kota Padangpanjang Serambi Mekkah, sekolah ini mungkin menjadi satu-satunya sekolah yang mampu menciptakan siswa-siswi hafizd Qur’an 10 juz.

SMP Al-Quran, menumpang di tiga lokal milik Masjid Nur Taqwa di Kelurahan Ngalau, Kecamatan Padangpanjang Timur, satu lokal ditempati oleh 38 orang siswa- siswi. Pagi itu siswa yang dominan berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat, bahkan dari luar Sumbar, tampak serius mengikuti pelajaran yang diberikan oleh ibu guru yang dipanggil dengan ustadzah.


Hanya berjarak beberapa meter dengan bangunan Masjid Taqwa, alunan ayat suci alqur’an terdengar merdu, dilantunkan siswi yang tengah mengikuti pelajaran hapalan ayat-ayat suci al-qur’an, dari dalam masjid yang terletak di pinggir jalan utama Kelurahan Ngalau Kecamatan Padangpanjang Timur.

“Di sekolah ini untuk bidang studi umum hampir sama dengan sekolah SMP lainnya, keunggulan kami adalah hapalan qur’an, siswa yang tamat harus hafiz 10 juz, disini siswa tidak dipaksa untuk harus mampu, tapi menumbuhkan rasa percaya diri bahwa sebenarnya mereka memiliki kemampuan dan membuat mereka selalu merasa nyaman, untuk mengikuti hapalan dan mata pelajaran yang diberikan,” ungkap Nur Ahda Daimis,S.Pd, Kepala Sekolah SMP Al-Qur’an Ngalau pada pasbana.com Kamis (6/4).

Meskipun hanya menumpang, sekolah ini sudah berdiri sejak 8 Februari 2014 lalu dibawah pengelolaan Yayasan Cahaya Al-Qur’an Padangpanjang, dengan didukung tenaga pengajar sebanyak 21 orang dengan berbagai latar pendidikan.

“Target capaian sekolah ini adalah, bagaimana anak-anak setelah tamat sekolah 50% santri bisa menjadi hafidz Qur'an 10 juz dengan nilai rata-rata kelulusan sekolah 60, siswa kita berasal dari berbagai daerah, selain dari Padangpanjang, juga dari Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Padang dan dari provinsi tetangga seperti Riau, Jambi dan Batam,” jelas Nur Ahda Daimis.
                                                                                
Layaknya sekolah tingkat pertama pada umumnya, siswa di sekolah ini juga mengisi setiap waktu yang ada dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya tulisan indah kaligrafi dan pidato dengan sederetan prestasipun di raih siswa/ siswi sekolah ini, diantaranya juara 1 tahfidz juz 30 dan juara 1 pidato TK SMP yang diadakan oleh Pentas PAI, juara III Tahfiz Qur'an se Padangpanjang, juara III MTQ TK Kota Pariaman, finalis Respect Pelaksanaan Ar Risalah, bahkan menjadi finalis Bintang Sains Tingkat Kota Padangpanjang yang dilaksanakan PADANG TV beberapa waktu lalu.


“Minat untuk sekolah disini sangat tinggi, namun dengan keterbatasan sarana dan prasarana, kita hanya menerima siswa baru dengan menyesuaikan kondisi sekolah saat ini, meskipun demikian kami berharap dua tahun kedepan kita memiliki bangunan sekolah yang presentatif dan di lengkapi fasilitas asrama milik sendiri,” harap Nur Ahda Daimis.



Dengan segala keterbatasan dan minimnya fasilitas pendidian tersebut,  Nur Ahda Daimis, juga berharap pemerintah membantu memfasilitasi sekolah ini, karena siswa tamatan sekolah dasar yang ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah ini cukup tinggi, bahkan karena minimnya ruang belajar, memaksa sekolah ini membatasi jumlah siswa didiknya.

“Kami berharap kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Padangpanjang untuk mau membantu fasilitas pendidikan bagi sekolah-sekolah swasta, baik berupa sarana prasarana maupun pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru di sekolah swasta,” tukas Nur Ahda.

Sementara itu salah seorang wali murid Pendri, pada pasbana.com, mengakui kepuasannya melihat pendidikan putrinya yang bersekolah di SMP Al-Qur’an Ngalau, yang sudah memiliki hafalan 10 juz.

“Anak saya saat ini duduk dibangku kelas tiga dan sudah memiliki kemampuan Tahfiz dengan hafalan 10 juz,  diusia remajanya saat ini, dimana anak-anak seusianya masih labil, tapi cukup membanggakan kami sebagai orang tua, karena karakter, akhlaknya dan keinginan belajarnya yang cukup kuat,” jelas Pendri.

Melihat kemampuan anaknya Natasya, sang adik Nabilla, juga ingin mengikuti jejak kakaknya Natasya, untuk bersekolah di SMP Al-Qur’an Ngalau, Pendri sebagai orang tua yang mengetahui perkembangan pendidikan anak-anaknya, jauh-jauh hari harus datang ke sekolah tersebut untuk menanyakan persyaratan yang harus dilengkapi, agar Nabilla juga bisa bersekolah di SMP Al-Qur’an tersebut.

Dengan keterbatasan yang dimiliki SMP Al-Qur’an, Pendri, juga berharap sekolah tempat anak-anaknya menuntut ilmu kedepan mengalami kemajuan yang lebih baik, dengan memiliki fasilitas sekolah yang memadai dan milik sendiri, meskipun demikian Pendri, juga berharap agar pemerintah daerah bisa membantu, agar pendidikan generasi muda berakhlak dan berilmu dari sekolah tersebut bisa terus berlanjut di bumi Serambi Mekkah. (Put)




×
Kaba Nan Baru Update