Tanah Datar -- Dinilai berhasil dalam pengembangan Industri Rumahan Bupati Irdinansyah Tarmizi sampaikan paparan dihadapan Menteri PPPA RI Yohana Yembise yang bertepatan dengan Lounching KLA (Kabupaten/Kota Layak Anak) se Sumatera Barat dan Penandatanganan MoU Pengembangan Model IR (Industri Rumahan) serta Pengukuhan P2TP2A dan Satgas PPA se Kabupaten Solok di Depan Kantor Bupati Solok Arosuka Rabu (19/04).
Dalam paparan yang disampaikannya Irdinansyah Tarmizi jelaskan bahwa Industri Rumahan merupakan industri usaha mikro dan umumnya memanfaatkan atau menghasilkan produk berupa barang jadi yang memberikan nilai tambah dan dikerjakan di rumah.
Dihadapan Menteri dan Bupati serta Wali Kota se Sumatera Barat itu ia sampaikan rasa syukurnya dan kaget karena Pemerintah Pusat telah menetapkan Kabupaten Tanah Datar masuk 12 kabupaten/kota se Indonesia sebagai daerah yang berhasil dalam Pengembangan Industri Rumahan, jelasnya.
Lebih lanjut ditambahkannya pembinaan yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu itu terhadap Industri Rumahan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui kegiatan yang produktif, membuka peluang usaha alternatif, mengembangkan industri kreatif serta untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga terutama terhadap kaum perempuan dan anak, pungkas Irdinansyah.
Dipilihnya Kecamatan Sungai Tarab sebagai lokasi Industri Rumahan, ia menjelaskan bahwa kecamatan ini memiliki potensi SDA yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan berbagai produk komoditi (seperti kopi, kerupuk ubi dan makanan olahan serta kerajinan tangan lainya), keterampilan masyarakat yang sudah dimiliki secara turun temurun dan juga merupakan lokasi yang strategis untuk penyanggah program PATBM disamping kecamatan-kecamatan lain di Tanah Datar yang saat ini terus kita lakukan pembinaan, sambungnya.
Seperti dicontohkannya salah seorang pengusaha kerupuk ubi bernama Meri yang awalnya sebagai pekerja pembuat kerupuk dengan penghasilan hanya Rp. 50 ribu perhari, saat ini ia sudah punya usaha sendiri dengan pekerja tiga orang mampu menghasilkan Rp. 500 ribu perhari dan rata-rata perbulannya Rp. 15.000.000,- dan ia pun sudah mampu membeli mobil untuk keperluan berusaha. Kerupuk ubi Meri ini tidak hanya dipasarkan di kota Batusangkar saja namun juga ke daerah luar seperti daerah Sicincin Kabupaten Padang Pariaman.
Hj. Asma Pengusaha Kopi Koto Tuo yang juga satu kecamatan dengan Meri, sebelumnya menghasilkan 200 kg kopi bubuk per minggu saat ini sudah mampu memproduksi kopi bubuk 2 ton perminggu dan dipasarkan ke bagian Utara wilayah Sumatera Barat, dan pekerjanya pun memanfaatkan kaum perempuan lokal, tutur Irdinansyah.
Dari itu ia gambarkan dari kegiatan IR ini penyediaan lapangan kerja terutama bagi kaum perempuan, jika rata-rata 1 IR punya lima pekerja, maka akan dapat diberdayakan lebih kurang 750 orang kaum perempuan, ditambah lagi kelompok-kelompok lain yang tumbuh dan berkembang karena melihat keberhasilan pelaku IR ini, terangnya.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abid dalam sambutannya sampaikan ucapan selamat dan beri apresiasi kepada Pemerintah Daerah Tanah Datar karena terbaik di Sumatera Barat dan Tampil di Tingkat Nasional sebagai pelaksana Industri Rumahan. Kepada kabupaten dan kota lain ia berharap dapat melihat keberhasilan yang diraih Tanah Datar ini, dan dapat pula diterapkan di kabupaten dan kota masing-masing, jelasnya.
Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Nasul Abid juga beri apresiasi dan ucapkan selamat karena Kabupaten Solok dijadikan sebagai lokasi Lounching KLA Tahun 2017 oleh Menteri PPPA-RI. Ini jangan hanya seremonial saja namun benar-benar kita laksanakan, pungkas Wagub.
Rasa kekhawatirannya juga ia utarakan karena saat ini banyaknya terjadi kekerasan terhadap anak, kaum perempuan, permasalahan sosial seperti LGBT, AIDS dan lain sebagainya. Untuk Niniak Mamak, Alim Ulama mari duduk bersama menyikapi persoalan ini, harapnya.
Menanggapi kegiatan IR, Nasrul Abid himbau kepada kaum perempuan untuk memanfaatkan potensi yang ada sehingga permasalahan kekerasan dalam rumah tangga bisa diatasi dengan adanya aktifitas dan usaha bagi kaum perempuan terutama ibu ibu dan maupun yang janda.
Sementara itu Menteri PPPA-RI Yohana Yambise ketika berikan sambutan juga apreseasi Pemkab Tanah Datar karena berhasil dalam membina IR dan Kabupaten Solok sebagai tempat launching Kabupaten Kota Layak Anak. Pencanangan yang saat ini kita launching bersama kabupaten kota lain se- Sumatera Barat jangan kita anggap acara seremonial belaka namun benar benar diterapkankan, pungkas Yohana.
Satgas PPA yang kita bentuk di seluruh Indonesia ini kedepan akan difasilitasi kendaraan bermotor maupun kendaraan roda empat oleh Pemerintah melalui Kementerian PPA, jadi harus bekerja maksimal ucap Yohana.
Khusus kepada para perempuan di Indonesia untuk dapat memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam mendapatkan akses partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan. "Kita harus bersama-sama melindungi perempuan dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi,". Sebuah negara dapat dikatakan maju bila perempuan dan anak berada di garis aman," ujar Yohana.
Garis aman yang dimaksud ialah terpenuhi segala hak dan bebas dari kekerasan "Selamatkan satu perempuan Indonesia sama dengan Selamatkan bangsa Indonesia,"sambungnya.
Menganai Idustri Rumahan Yohana sampaikan siap membantu pemerintah daerah. Ini perlu kita supor karena sangat besar manfaatnya bagi kaum perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan.
Kepeda seluruh kepala daerah Yohana Himbau agar ini perlu juga menjadi perhatian sehingga apa yang menjadi program pemerintah pusat untuk mengatasi kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak dapat diatasi, ucapnya.
Pada acara yang sama pemerintah Daerah Tanah Datar, serahkan bingkisan produk Industri Rumahan kepada Menteri Yohana dan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar juga terima piagam penghargaan dan plakat dari Kementerian PPPA RI serta secara simbolis Bupati Irdinansyah menerima bantuan peralatan kebutuhan IR dari Kementerian PPPA ini serta penandatanganan kesepakatan bersama KLA kebupaten kota lain se Sumatera Barat yang disaksikan Menteri Yohana Yembise dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abid. (Put/Irfan F).