Notification

×

Iklan

Iklan

TERCEPAT MELAKSANAKAN SIMULASI KESIAPSIAGAAN BENCANA, PEMKO PADANG PANJANG DAPAT PUJIAN

06 April 2017 | 22:46 WIB Last Updated 2017-04-06T15:46:39Z

Padang Panjang -  Gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter (SR) memporak-porandakan Kota Padang Panjang, sekitar pukul 10.15 WIB, Kamis (6/4).  Ratusan bangunan dan fasilitas umum pun ikut hancur. Akibat dari reruntuhan bangunan, banyak korban yang meninggal dunia.

Gempa berkekuatan cukup besar ini terjadi saat masyarakat Kota Padangpanjang sibuk beraktifitas . Seperti hari-hari biasanya, ada yang berdagang di pasar,  belajar di sekolah, bekerja di kantor, dan sebagian yang lain berada di rumah menyiapkan makan siang untuk keluarga.

Namun, kejadian yang tidak disangka telah meluluh lantahkan Kota Padangpanjang.  Teriakkan minta tolong terdengar dimana-mana.  Kemacetan panjang pun terjadi, dikarenakan simpang siur kendaraan yang berlalu lalang untuk mencari keluarga, terutama anak-anaknya yang berada di sekolah. Dengan terjadinya bencana alam ini, tidak sedikit dari orangtua yang kehilangan anaknya.


Ditengah kekacauan tersebut, BPBD Kota Padang Panjang mencoba membantu masyarakat untuk mengevakuasi mereka yang terhimpit reruntuhan bangunan lantai tiga pasar Padangpanjang. Dan memberikan pertolongan dengan membawa korban ke posko bantuan.


Selang beberapa menit, tim BPBD mendapat laporan bahwa ada warga yang tertimpa pohon tumbang.  Tidak mau membuang waktu, Tim BPBD langsung terjun ke lapangan untuk membantu warga dan langsung mengevakuasinya dengan memberikan pertolongan pertama.



Kepanikkan akibat gempa, salah seorang warga yang tengah memasak, meninggalkan rumah dengan kondisi kompor masih menyala.  Akibatnya satu unit rumah warga turut diamuk si jago merah. Ternyata di dalam rumah masih terdapat anggota keluarga yang tengah tertidur, dengan ketangkasan Damkar Kota Padangpanjang berhasil menyelamatkan penghuni rumah. Salah seorang penghuni rumah mengalami luka bakar yang sangat serius, tidak ada korban jiwa dari kebakaran ini.

Di tempat lain,  masih adanya masyarakat yang butuh pertolongan, dan kurang ditanggapi serta diabaikan saat meminta pertolongan. Menjadikan puluhan masyarakat melakukan demo ke posko penanganan bantuan.  Dengan kesal , mereka menghancurkan peralatan yang ada diposko, dan nyaris terjadi baku hantam antara masyarakat dengan pihak terkait.

Kejadian bertubi-tubi yang menghantam Kota Padangpanjang ini, merupakan deretan rangkaian acara Simulasi penanganan Bencana gempa bumi yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padangpanjang, di lapangan Khatib Sulaiman- Bancahlaweh, Kamis (6/4).

Walikota Padangpanjang, Hendri Arnis, yang turut hadir dalam Simulasi Bencana Gempa Bumi, mengatakan agar seluruh personil selalu mewaspadai setiap potensi bencana, yang akan terjadi di Kota Padangpanjang, baik itu pra bencana maupun pasca bencana.


" Banyaknya korban yang terjadi disetiap bencana, bukan karena besarnya kerusakan yang terjadi, tetapi juga karena minimnya pengetahuan masyarakat, terhadap proses penyelamatan diri, dan tindak pertama saat terjadi bencana, ” ungkap Hendri Arnis.

Hendri Arnis juga mengatakan “ Jangan sampai, waktu simulasi terkoordinasi dengan baik, tapi saat terjadi bencana, komunikasi di lapangan tidak jalan, akhirnya yang menjadi korban masyarakat yang tidak mengetahui dan mengerti seperti apa proses penanganan bencana, sehingga wajar tadi ada keributan diposko penanganan bencana, ” tuturnya.


Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sumbar, Rumainur, mengapresiasi Pemko Padangpanjang, yang telah melaksanakan simulasi penanganan bencana yang tercepat di Sumbar, karena Hari kesiapsiagaan Kebencanaan Nasional jatuh pada Senin (24/4) mendatang.


Simulasi kesiapsiagaan Kota Padangpanjang dalam menghadapi bencana gempa ini turut dihadiri oleh unsur BPBD, Tenaga Kesehatan, TNI, Polri, Dinas PU, Dinas Sosial , Tagana, dan PMI. Tak lupa,  unsur masyarakat yang ikut serta berperan dalam simulasi menghadapi bencana gempa.

Ade

×
Kaba Nan Baru Update