Notification

×

Iklan

Iklan

BATUK LEBIH DUA MINGGU ? SEGERA KUNJUNGI PUSKESMAS TERDEKAT

04 Mei 2017 | 16:55 WIB Last Updated 2017-05-04T09:55:40Z

Padangpanjang– Waspada terhadap batuk, apabila dalam dua minggu tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksa ke Puskesmas atau ke dokter, bisa jadi itu adalah TB atau Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan TBC (Tubercle Bacillus),  penyakit menular yang umum. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis (MTb/ MTbc).

Kabid Kesmas dan P2P Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang, dr. Faizah, saat ditemui pasbana.com, di ruang kerjanya Rabu (4/5) mengungkapkan satu orang penderita TB dapat menularkan bakteri TB ke 10 orang lain, dengan kata lain penyakit ini sangat mudah menular kepada orang lain.

“TB dapat menyerang paru dan organ tubuh lainnya, melalui percikan ludah atau dahak, tidak tutup mulut saat batuk, saat berbicara dan ketika bersin yang bisa menebarkan jutaan bakteri TB, jangan angap enteng, saat batuk sebaiknya segera berobat ke Puskesmas,” jelas dr. Faizah.

Pelaksanaan program “Ketuk Pintu” dalam rangka peringatan hari TB pada 24 Maret lalu. Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang, menerjunkan petugas kesehatan ke rumah-rumah masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan kalau ada yang batuk, diminta dahaknya dan langsung dilakukan pemeriksaan.

“Program Ketuk Pintu yang kita laksanakan selama bulan Maret dan April kemaren, 7 warga dinyatakan positif menderita TB, masyarakat kita data dan kita tanyaan apakah ada yang menderita batuk dan langsung kita lakukan pemeriksaan,” ungkap dr. Faizah.

dr. Faizah, membantah jumlah penderita TB meningkat di Kota Padangpanjang, karena yang sebenarnya terjadi adalah jumlah temuan positif TB yang meningkat, berdasarkan hasil  pelaksanaan program Ketuk Pintu yang dilaksanakan Dinas Kesehatan dua bulan lalu.

“Dari hasil program Ketuk Pintu, kita berhasil mencapai target 80 persen dengan ditemukannya 7 orang penderita TB, jumlah ini meningkat tapi bukan berarti penderita TB meningkat di Padangpanjang tapi hanya jumlah temuannya yang meningkat,” tegas dr. Faizah.

Ditambahkan dr. Faizah, pada tahun 2015 lalu target program Ketuk Pintu mencapai 54 persen, tahun 2016 meningkat 59 persen dan pada tahun 2017 ini mencapai 80 persen, namun ditingkat Sumatera Barat rata-rata hanya mencapai 60 persen.

Tingkat positif penderita TB sangat ditentukan oleh jumlah kuman batang mikrobakterim  dalam dahak, untuk penderita TB Positif 1 biasanya diberi obat paket yang merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan, untuk masing-masing kategori pengobatan selama dua bulan. Setelah itu dahak pasien di periksa kembali dilanjutkan untu pengobatan tiga kali seminggu, sampai 6 bulan.

Ciri-ciri TB aktif, diantaranya batuk kronis dengan bercak darah dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun disertai menurunya nafsu makan. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (TB MDR) yang hanya bisa di lakukan di RSUP M. Djamil Padang dan RS. Achmad Mukhtar Bukittinggi.

Untuk itu, dr. Faizah mengajak masyarakat untuk tidak perlu takut atau merasa malu,  memeriksakan diri ke Puskesmas guna meminimalisir penyebaran TB dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.  (Put)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update