Bukittinggi - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bukitinggi memperingati Hari Ulang Tahun ke 37 bertempat di Istanan Bung Hatta Bukittinggi, Minggu (21/5).
Acara ulang tahun yang mengambil tema “Cintai dan Beli Produksi Dalam Negeri” tersebut berlangsung meriah. Diawali dengan penampilan lomba Produk Unggulan Daerah Kota Bukittinggi berbasis busana muslimah bernuansa bordir yang diikuti oleh perancang berasal dari 24 Kelurahan di Bukittinggi menampilkan produk hasil perancang kelurahan tersebut.
“Lomba ini bertujuan untuk memotivasi perajin dan pengusaha kerajinan di Bukittinggi untuk lebih bersemangat mendalami potensi daerah. Sebab Bukittinggi mempunyai branded dalam hal kerajinan tradisional yakni bordir krancang” ujar ketua Dekranasda Bukittinggi Ny.Yesi Ramlan.
Seluruh Kelurahan berperan aktif, karena diseluruh kelurahan telah diberikan pelatihan dan fasilitas yang sama. Selain produk kerancang, Dekranasda Bukittinggi dalam waktu dekat juga akan melakukan pelatihan pembuatan batik versi Bukittinggi dan tenun, tambah Yesi.
Pada ulang tahun ke 37 kali ini panitia sengaja menggandeng Zoya dan produk Mezora untuk melakukan pameran tunggal, hal ini dimaksudkan karena Zoya dan Mezora merupakan produk pakaian muslim dalam negeri yang telah me-nasional dan bahkan internasional.
“kita akan beri kesempatan dan peluang kepada pelaku pasar Bukittinggi untuk belajar lebih banyak dan menimba ilmu dari produk tersebut yang telah mampu membaca selera pasar, seperti apa poduk yang diterima oleh pasar dan seperti apa kualtas yang diinginkan oleh pasar, di momen ulang tahun ini kita beri kesempatan kepada pelaku pasar Bukittnggi untuk menimba ilmu dari Zoya dan Mezora,” ungkap Yesi.
Sementara itu Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dalam sambutannya mengatakan, sangat tertarik dengan penampilan yang dibawakan oleh anak – anak dalam bentuk fashion show membawakan kebaya rancangan IKAPRI Bukittinggi serta penampilan hasil lomba produk unggulan kota, disamping itu dia juga memberikan ilmu dan kiat- kiat berbisnis kepada pelaku – pelaku pasar yang hadir.
“kunci bisnis itu adalah siapa dulu siapa yang menang, jangan ikut – ikutan dan berfikir jadi pengusaha itu bagaimana memanage, sebaik apapun usaha tanpa pasar yang jelas tidak akan ada arti, harus bisa membaca selera pasar. Sumatera Barat 95 persen muslim, bisnis pakaian muslim sangat menjanjikan, jangan ragu – ragu untuk itu,” ungkap Ramlan.
“perlu inovasi – inovasi baru, ciptakan lapangan pekerjaan, pemerintah akan mendukung habis - habisan untuk hal itu, kita perlu ruang pamer produk pengrajin dan pasar akan kita perbaiki agar pengunjung nyaman dan betah berbelanja,” tambahnya.
Keluar sebagai pemenang pada lomba produk unggulan daerah kota Bukittinggi, juara I Kel.Tarok Dipo, Juara II Kel.Puhun Tembok, Juara III Kel.Aur Tajungkang Tangah sawah, Harapan I Kel.Pakan Kurai, Harapan II Kel.Campago Guguak Bulek dan Harapan III Kel.Bukit Cangang dengan juri yang diketuai oleh Avi Oktrisni, anggota Eni Murnisari dan cyntia Kurniawati. (***)