Notification

×

Iklan

Iklan

KEPEMIMPINAN ABS - SBK DI MINANGKABAU

03 Mei 2017 | 17:58 WIB Last Updated 2017-05-03T10:58:14Z

Oleh : Budiman SAg.MM.Dt.Malano Garang


Pasbana.com -- Masing-masing kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban terhadap kepemimpinannya. Di Minang Kabau dikenal istilah kepemimpinan Tali tigo sapilin dan Tungku Tigo sajarangan, mereka adalah Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai.

Visi kepempinan Minang tergambar dalam filisofi Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah  "ABS SBK" Syarak mangato adat mamakai.

Dalam Kepemimpinan Tali tigo sapilin dan Tungku tigo sajarangan tersirat makna kekompakan, kekokohan, keterpaduan dalam satu kekuatan. Tali yang kuat jika terjalin tiga dan tungku yang kokoh jika berdiri diatas tiga batu.

Kepemimpinan dengan  pola kerja sama yang indah, bersinergi kuat tanpa dikotomi, tanpa pemisahan dan anti sekulerisme.


Kepemimpinan di Minangkabau  sejalan dengan bimbingan syarak dalam Al-Qur'an Surat  Al-maidah ayat 3 , " Berkerjasamalah kamu dalam urusan kebaikan taqwa dan jangan bekerja sama dalam urusan dosa dan permusuhan".

Makna ayat ini, setiap pemimpin dan  orang beriman harus bekerjasama dalam setiap urusannya baik urusan yang kecil apalagi urusan besar seperti membangun masyarakat sebuah nagari atau sebuah negara.

Tugas Pemimpin

Kalau kita telusuri Al-Qur'an dan Sunnah, begitu juga tujuan sebuah negara atau nagari didirikan, maka kita akan memahami bahwa tugas pemimpin tersebut tidak akan keluar dari 3 hal kebutuhan utama setiap masyarakat yaitu  kebutuhan akan keimanan atau spritual, kebutuhan utuk hidup aman dan kebutuhan untuk hidup sejahtera.

Maka tugas Ninik mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai di Minang Kabau adalah sebagai berikut;

1. Mewujudkan masyarakat yang beriman, sebagai kebutuhan spritual yang akan menjadi landasan setiap aspek kehidupan.

2. Mewujudkan masyarakat yang Aman, sebagai kebutuhan ketenangan hidup.

3. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sebagai kebutuhan akan sandang pangan dan papan.

Dalam realita kehidupan bernagari dan pemerintahan di Minang kabau hari ini, unsur unsur tali tigo sapilin atau tungku tigo sajarangan tersebut keberadaannya secara formalitas masih diakui dlm pepatah petitih dalam RPJPD dan  RPJMD sebuah kota atau Kabupaten. Tapi dalam realita banyak hal yang tak jelas, tak terjadi ta'awun (kerjasama) yang indah dan sinergi yang kuat, bahkan ada yang berjalan sendiri-sendiri dan ingin memisahkan diri keluar dari jamaah kerjasama.

Secara formal di Minang Kabau hari ini banyak  Datuak atau Pengulu yang. menjadi kepala pemerintahan Gubernur, Wali Kota, Bupati, Camat, Lurah,  Wali Nagari sampai Wali Jorong, tetapi belum tampak sinergi program terpadu yang menghantarkan masyarakat atau anak kemenakan kita dalam kehidupan yang beriman , Aman,  dan Sejatera.

Dalam analisa kami kondisi ini terjadi disebabkan karena beberapa hal :

1. Belum ada konsesus bersama yang punya kekuatan hukum dalam bentuk visi misi tertulis yang sama sama dipahami.

2. Banyak unsur Tali tigo sapilin atau tungku tigo sajarangan dan orang Minang yang tidak paham hakikat atau subtansi adat dan syarak.

Menuju Solusi

1. Pendidikan atau Kaderisasi kepemimpinan ABS SBK secara kontinyu.

2. Merancang konsensus sebagai mimpi bersama orang Minang modern, menuju Masyarakat Beriman Aman dan Sejahtera.

3. Melaksanakan konsensus bersama dalam bentuk program dan kegiatan nyata secara Top down dan bottom up.

Semoga Allah mudahkan kita melaksanakan amanah ini dan Allah menerima pertanggung jawaban kepemimpinan kita saat semua kita ditanya di akhirat nanti.

Allahua a'lam bisshowaab.

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update