Notification

×

Iklan

Iklan

Menteri (ESDM) Ignasius Jonan bersama Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Mulyadi meresmikan 14 titik pengeboran air tanah dalam di Sumatera Barat

12 Mei 2017 | 17:00 WIB Last Updated 2017-09-07T16:51:20Z


Bukittinggi -- Anggaran negara harus dimanfaatkan secara tepat untuk pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Hal tersebut dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) antara lain dengan penyediaan air bersih melalui pengeboran sumur air tanah dalam, dan penyediaan penerangan jalan umum (PJU) hemat energi di Sumatera Barat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan bersama Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Mulyadi meresmikan 14 titik pengeboran air tanah dalam di Sumatera Barat yang telah dibangun dengan APBN 2016. Peresmian Sumur Bor Air Tanah dipusatkan di di Desa/Kelurahan Kubu Gulai Bancah , Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi (12/5). Air bersih dari 14 titik pengeboran air tanah tersebut, dapat dinikmati oleh 38.880 jiwa.

"Pemerintah fokus untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur di sektor ESDM yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Tahun lalu (2016) ada sekitar 200 sumur bor air bersih dibangun di seluruh Indonesia, di provinsi Sumatera Barat dapat 14 sumur, 1 sumur diantaranya di Bukittinggi," ungkap Menteri Jonan.

Empat belas titik tersebut terdapat di 11 kabupaten/kota yaitu Bukittinggi, Agam, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, dan Tanah Datar.

Dengan demikian, sejak tahun 2005 hingga tahun 2016, total lokasi pengeboran sumur air tanah, di Sumatera Barat, telah dilakukan sebanyak 52 titik di kabupaten/kota dan diperuntukan bagi 149.760 jiwa.

Sedangkan tahun 2017 ini, pengeboran sumur air tanah di Sumatera Barat dilakukan untuk 9 titik di 7 kabupaten/kota dan diperuntukkan bagi 25.920 jiwa. "Tahun ini akan dibangun sekitar 200 sumur juga, Sumatera Barat dapat 9 sumur, dan Bukittinggi ada 2 sumur," kata Menteri Jonan.

Selain itu, Menteri ESDM juga meresmikan pemasangan PJU di wilayah Propinsi Sumatera Barat yang telah dilaksanakan di 7 lokasi, terdiri dari PJU Tenaga Surya (TS) dan PJU retrofit (mengganti lampu konvensional menjadi lampu LED). Total penyediaan PJU TS tersebut sebanyak 615 unit, dan PJU retrofit sebanyak 1.950 unit.

Tujuh lokasi meliputi Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Sawahlunto.

Proyek yang bersumber dari APBN 2016 tersebut, selain sebagai upaya konservasi energi, juga dilakukan sebagai dukungan terhadap kebijakan energi yang ramah lingkungan.

"PJU ini adalah bagian dari kampanye konservasi energi, penggantian lampu listrik dengan teknologi lampu LED. Selain itu, PJU ini kan akan hemat banyak untuk pembayaran listrik. Total penghematan listrik yang diperoleh dengan PJU di Sumbar diperkirakan dapat mencapai 1,5 GWh per tahun dengan penurunan emisi sebesar 1,29 ton CO2 per tahun," papar Menteri Jonan.

Tahun 2016, implementasi PJU telah dilaksanakan di 93 kota/kabupaten se-Indonesia. Total titik lampu yang telah dipasang sebanyak 12.437 lampu, terdiri dari PJU TS sebanyak 5.005 unit dan PJU retrofit sebanyak 7.432 unit.

Sebelum melakukan peresmian pada siang hari tersebut, Menteri ESDM juga melakukan pertemuan dengan stakeholders sektor energi di Bukittinggi, pada pagi harinya (12/05). Pertemuan stakehoder diikuti lebih dari 100 orang antara lain Komisi VII DPR-RI, Walikota Bukittinggi, Jajaran Kementerian ESDM, Dewan Energi Nasional, SKK Migas, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), Badan Usaha Migas, Ketenagalistrikan dan EBTKE, Asosiasi panas bumi, Hiswana Migas, dan Akademisi. (put)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update