SOLOK-- Saat ini Pemkab Solok sedang gencar melakukan pengembangan pariwisata yang terdapat di wilayah teritorinya. Beberapa sektor wisata mulai digarap dengan serius. Salah satu contoh yakni kawasan Villa Alahan Panjang yang terdapat dikawasan danau kembar di Kec. Lembah Gumanti.
Terlalu asik melakukan pengembangan dibeberapa sektor tertentu. Pemkab Solok terkesan lupa memperhatikan area wisata yang sudah berjalan sejak lama. Dinas Pariwisata Kabupaten Solok terkesan tidak mengimbanginya dengan mengadakan pelatihan kepada setiap pengelola tempat wisata dalam melakukan pelayan terhadap wisatawan yang datang. Imbasnya, beberapa wisatawan pun mengeluh terhadap pelayanan disalah satu area wisata Kabupaten penghasil beras ternama ini.
Beberapa pelaku pariwisata disini dikatakan tak beretika. Salah satunya para petugas parkir yang kerab berkata kotor terhadap pengunjung yang datang. Seperti yang diungkapkan Dani, salah satu wisatawan dari Kota Bukittinggi beberapa waktu lalu di pemandian air panas Bukik Gadang ini.
“Mereka langsung melontarkan kata-kata kotor ketika kami menawar harga untuk parkir mobil yang dipatok sebesar Rp.10.000, jika seperti ini terus mungkin ini yang terakhir kami kesini”, ucapnya.
Dani menyayangkan lontaran kata kotor yang keluar dari mulut petugas parkir tersebut. Dianggapnya, hal ini tidak sepantasnya terjadi karena wisata pemandian air panas tersebut sangat di gandrungi oleh masyarakat yang berasal dari luar Kabupaten Solok.
“Saat ini hampir setiap orang tertarik mencoba untuk menikamati pemandian air panas, bahkan kami rela jauh-jauh datang dari Bukittinggi untuk sekedar merasakannya. Tapi, dengan perlakuan kotor yang kami dapat seharusnya itu menjadi pekerjaan rumah bagi pihak pengelola maupun Dinas terkait supaya tempat ini tetap menjadi tujuan bagi para wisatawan”, ungkapnya.
Perlakuan yang di dapatkan oleh Dani juga dirasakan oleh Rendi. Pemuda asal Padang ini di hujat dengan kata kotor ketika hendak membayar uang parkir.
“Saya hanya berniatan bercanda, namun mereka (petugas parkir) langsung melontarkan kata kotor sekaligus hujatan kepada saya” paparnya.
Diwaktu berbeda, Kadis Pariwisata Kab. Solok melalui sekretarisnya, Rusdi mengatakan belum tau akan kejadian ini. Namun, Pemkab Solok akan melakukan antisipasi dengan mengadakan pelatihan dan sosialisasi terhadap pelaku pariwisata di Kab. Solok.
“Kami belum tau terkait kejadian ini, itu dikelola oleh nagari, jadi kita tidak tau akan hal itu. Tapi Pemkab Solok melalui dinas pariwisata sudah memiliki agenda untuk melakukan pelatihan, pembinaan dan sosialisasi terhadap pelaku wisata di Kab. Solok”, ujarnya. (TIRTA/AMOI)