Notification

×

Iklan

Iklan

TRADISI MENYULUT MERIAM TUA SEBAGAI PERTANDA RAMADHAN TIBA

29 Mei 2017 | 17:19 WIB Last Updated 2017-05-29T10:19:02Z

Padang Pariaman - Ada tradisi unik yang masih dilestarikan oleh masyarakat Nagari Ambuang Kapua - Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman. Yaitu tradisi menyulut Meriam Kuno sebagai pertanda bahwa Bulan Suci Ramadhan telah masuk.

Setiap memasuki bulan suci Ramadhan, masyarakat Ambuang Kapua  selalu menggunakan Meriam sebagai pertanda bahwa esok sudah mulai berpuasa. Dan malam itu pun jamaah di masjid segera melaksanakan shalat tarawih berjamaah.


Tradisi ini telah lama di lakukan oleh nenek moyang secara turun temurun. Dalam pemahaman masyarakat lokal, untuk mengetahui telah masuk bulan  masih menggunakan cara "maniliak bulan" di Ulakan.

Setelah mendapat informasi bahwa bulan telah terlihat di berbagai tempat, maka persiapan pun di mulai. Maka yang pertama dibunyikan adalah Meriam di Surau Gadang Ampalu ,  kemudian di lanjutkan dengan Meriam di Nagari Ambuang Kapua dan di teruskan di Tandikat bersambung sampai dengan Kecamatan Malalak Kabupaten Agam.

Ini merupakan peninggalan bersejarah zaman kolonial Belanda yang di manfaatkan masyarakat dalam kehidupan kesehariannya. Selain merupakan kearifan lokal masyarakat Piaman, meriam yang dipergunakan  merupakan Cagar Budaya yang perlu dirawat dan  dilestarikan. Mengingat usia meriam yang cukup tua.( ***/ Ibe)


IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update