Padangpanjang - Anda penyuka jariang ? Maka siap-siaplah Anda merogoh saku agak dalam . Jariang atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Jengkol, adalah salah satu bahan makanan favorit bagi sebagian masyarakat Minangkabau. Apalagi jika sudah diolah oleh pakarnya. Maka kuliner Gulai Jariang akan membuat lidah bergoyang nikmat.
Namun kini , harga jariang melambung tinggi di Bulan Ramadan 1438 H ini. Kamis ( 8/6), kru PASBANA.com berusaha menyambangi salah seorang pedagang jariang di Pasar Pusat Padang Panjang. Malin, seorang pedagang jariang mengeluhkan sepinya jual beli di bulan puasa ini. Pasalnya, harga jariang yang cenderung naik dari penyuplai menjadikan ia harus menaikkan harga jual jariang yang dijajakannya. Untuk sepuluh biji jariang, oleh Malin dibanderol Rp. 15.000, -. Artinya sebiji jariang seharga Rp. 1500, -.
" Lah tinggi harago jariang ko dari kebunnya, " ujar Malin. Ia membeli dari penyuplai jariang untuk sekarung kecil seharga Rp. 1. 200.000, -. Menurut Malin, harga ini melonjak dua kali lebih dibanding harga jariang pada Ramadhan tahun lalu. " Saat itu harga jariang hanya Rp. 500.000, - sekarung yang sama. Hal ini yang menjadikan ia pun harus menaikkan harga jual. " Tu bara lo ka dilatak an harago, dari sinan nyo lah tinggi, " keluh Malin.
Jadi, hanya mereka yang benar-benar penyuka jariang yang masih berbelanja saat harga jariang tinggi seperti saat ini. Beberapa Rumah Makan pun agak mengurangi menyediakan menu jariang seiring dengan adanya kenaikan harga jariang ini.
Sementara itu, masuk minggu kedua Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok dan sembako di pasar Padangpanjang juga mengalami kenaikan meski tidak signifikan . Beberapa kenaikan sedikit seperti bawang merah dan bawang putih terjadi di Pasar Padang Panjang.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perdagagan Koperasi dan UKM, Arpan, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Reflis, saat dikonfirmasi Pasbana.com Kamis (8/5) mengatakan, sejak awal ramadhan belum ada kenaikan harga yang meroket.
“Sejak awal Ramadhan, tidak ada kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok dan sembako di tingkat pengecer di pasar Padangpanjang yang signifikan, kecuali bawang merah dan bawang putih yang pada minggu ini naik sebesar Rp. 4.000,- dan Rp. 3.000,- perkilogramnya” terang Reflis.
Bawang merah, pada minggu pertama Ramadhan berkisar Rp. 18.000,- perkilogram, sekarang naik menjadi Rp.22.000,- perkilogram atau sebesar 22%. Dan untuk bawang putih, yang mana pada minggu pertama ramadhan berkisar Rp. 45.000,- perkilogram, sekarang menjadi Rp. 48.000,- atau sebesar 7%.
Pada minggu ini cabe merah dan kacang tanah mengalami penurunan, yang mana, cabe merah dari harga Rp. 18.000,- perkilogram menjadi Rp. 20.000,- atau sebesar 10%. Dan kacang tanah, dari Rp. 25.000,- menjadi Rp. 24.000,- atau sebesar 4%.
Sedangkan harga bahan pokok dan sembako lainnya masih stabil, seperti harga beras kualitas I, II, III hanya berbeda Rp. 1.000,- perkilonya, untuk beras kualitas I Rp. 12.000,-/kg, beras kualitas II Rp. 11.000,-/kg, dan beras kualitas III Rp. 10.000,-/kg.
Gula pasir Rp. 13.000,-/kg, minyak goreng tanpa merek Rp. 11.000,-/kg, minyak goreng bermerek Rp. 15.000,-/liter. Tepung terigu segitiga biru Rp. 10.000,-/kg, tepung terigu cakra Rp. 9.500,-/kg, tepung terigu kencana Rp. 7.000,-/kg.
Untuk daging sapi murni Rp. 120.000,-/kg, daging ayam broeler Rp. 22.000,-/kg, daging ayam kampung Rp. 45.000,-/kg. Dan untuk telur ayam broeler Rp. 1.200,-/butir, telur ayam kampung dan telur itik Rp. 2.000,-/ butir.
Cabe rawit Rp. 18.000,-/kg, Kacang kedele kuning import Rp. 9.000,-/kg, kacang kedele kunig lokal Rp. 7.000,-/kg, dan kacang hijau Rp. 20.000,-/kg. Ikan Asin teri Rp. 80.000,-/kg, ketela pohon Rp. 9.000,-/kg dan jagung pipilan Rp. 5.000,-/kg.
Murni, salah seorang warga Kelurahan Koto Panjang yang memiliki usaha rumahan saat hendak memasuki lebaran, seperti kacang telur, kacang tojin, dan membuat kue kering lainnya, mengatakan, harga kebutuhan pokok dan sembako bisa tetap stabil hingga lebaran mendatang, karena ia tak kuasa menaikan harga dagangannya.
“Kalau kebutuhan seperti kacang tanah, tepung terigu, telur, gula dan lainnya naik, akan berdampak dengan dagangannya, karena pembeli akan enggan membeli dengan harga tinggi, jadi saya berharap, agar harga sampai lebaran tetap stabil, walaupun ada kenaikan janganlah terlalu tinggi,” harap Murni.
Ade/ Budi