Notification

×

Iklan

Iklan

BERLIAN DARI YOGYAKARTA HIASI NUZUL QUR'AN DI TANAH DATAR, BUPATI DAN RATUSAN JAMAAH TERKESIMA

15 Juni 2017 | 00:06 WIB Last Updated 2017-06-14T17:07:17Z


Tanah Datar -- Peringatan Nuzul Qur'an Tanah Datar Ramadhan 1438 H begitu berbeda dengan kehadiran dua bocah cilik yang sudah hafizh Al Qur'an yang merupakan santri pondok pesantren de Muttaqin Yogyakarta di bawah bimbingan Buya Ike Muttaqin putra asli Tanah Datar.

Kedua bocah itu, Kamil Ramadhan (9 th) yang menjadi juara 3 dan Ahmad Ghozali Akbar (8 th) juara 1 pada lomba Tahfiz yang dilaksanakan salah satu stasiun televisi swasta nasional disambut Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi bersama staf ahli, asisten dan segenap kepala OPD beserta ratusan jamaah di Masjid Raya Lantai Batu, Selasa (13/6/2017).

Kamil Ramadhan yang almarhum ayah berasal dari Payakumbuh ini bersama Ahmad Ghozali Akbar secara bergantian menjawab beberapa tantangan dari jamaah, seperti melanjutkan bacaan Al Qur'an yang dilantunkan jamaah dengan menyertakan nama surat dan urutan juz, nomor surat, ayat ke dan berapa baris dalam halaman Al Qur'an, hal itu dilakukan tanpa melihat Al Qur'an.

Tidak itu saja, Kamil dan Ahmad mampu melafazkan Al Qur'an dengan urutan terbalik sesuai tantangan beberapa jamaah. Hal ini membuat jamaah terkesima dan takjub begitu pula Bupati Irdinansyah Tarmizi yang hadir malam itu.

Buya Ike Muttaqin di kesempatan itu menyampaikan, Kamil dan Ahmad merupakan anak yatim yang menjadi santri di pondok pesantren yang dipimpinnya. "Kamil sudah 20 bulan ada di pondok pesantren de Muttaqin dan hanya dengan keterampilan bisa baca Al Qur'an, namun dalam waktu 6,5 bulan kemudian ia bisa hafizh Al Qur'an, sementara Ahmad baru 10 bulan baru bergabung, namun saat bergabung ia sudah jafizh 9 juz, setelah di tes hanya 1 juz yang benar dan 8 bulan kemudian Ahmad baru bisa hafizh Al Qur'an lagi" terang buya Ike.

Buya Ike manambahkan, metoda pendidikan di pondok pesantrennya tidak mengacu kepada kurikulum pendidikan pada umumnya, hal ini terpaksa ia lakukan karena visi dan misi dari pondok pesantrennya adalah menciptakan generasi muda yang hafizh Al Qur’an, hafal 500 hadits, beraklak mulia, menguasai bahasa Arab dan Inggris. “Kalau mengikuti kurikulum pendidikan biasa, hal ini mungkin akan sulit dicapai, karena itu saya memakai kurikulum tersendiri. Para santri tidak kami perkenalkan terhadap televisi dan HP, karena teknologi ini akan menghambat dan membuat anak kehilangan konsentrasi dan semangat dalam menghafal Al Qur’an” ujarnya.

Buya Ike juga menyampaikan bahwa Pondok Pesantren yang dipimpinnya menerima santri dari manapun, juga dari Tanah Datar. “Laki-laki usia maksimal 9 tahun, yatim atau dhuafa, bisa membaca Al Qur’an, memiliki semangat untuk menghafal Al Qur’an, sudah terbiasa makan, mandi dan tidur sendiri. Santri akan diberikan beasiswa pendidikan selama 17 tahun tanpa biaya apapun, diberi makan dengan makanan bergizi 3 kali sehari, setiap bulan diberikan refreshing ke tempat wisata dan bagi yang bisa meningkatkan hafalannya bahkan kita kasih reward Umrah” sampai Buya Ike.

“Anak yatim kita terima tanpa memandang dari keluarga mampu atau tidak mampu, dan akan kita beri beasiswa dari SD sampai tamat kuliah atau sekitar 17 tahun,” sebut Buya Ike putra asal Sumanik.

Di akhir penyampaiannya Buya Ike Muttaqin menyampaikan permohonan maaf atas kedatangannya bersama rombongan merepotkan. “Demi Allah SWT tidak ada niat untuk ria atau pamer atas karunia yang dilimpahkan Allah kepada anak kita Kamil dan Ahmad, namun kunjungannya ini terutama bertujuan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada kita semua terutama generasi muda, bahwa untuk hafal Al Qur’an ketika ada niat dan kesungguhan tidaklah sulit, dan kami siap mendukung kalau memenuhi syarat kami” sampainya.

Sementara itu Bupati Irdinansyah menyampaikan ketakjuban atau kelebihan dan karunia yang dimiliki Kamil dan Ahmad. “semoga kedatangan hafizh cilik ini dapat menjadi motivasi dan semangat bagi generasi muda Tanah Datar, sehingga ke depan akan lahir Kamil dan Ahmad lainnya di Luhak Nan Tuo ini” ujarnya.

Apalagi, kata Bupati, Tanah Datar bertekad untuk menjadi Kabupaten Tahfizh. “kita telah melaksanakan berbagai program di bidang keagamaan guna menunjang tujuan itu, seperti gerakan magrib mengaji, subuh berjamaah, pendirian pondok tahfizh yang Alhamdulillah sudah berjumlah 52 sampai saat ini, kemudian tenaga pengajar juga diberikan sertifikasi dan honor untuk meningkatkan semangat mereka untuk mengajar demi menciptakan generasi yang Islami” kata Irdinansyah.

Ditambahkan Irdinansyah, pemerintah bekerjasama dengan perantau dan donatur akan memberikan reward untuk memberikan motivasi agar anak-anak di Tanah Datar mau hafizh Al Qur’an. “Perantau kita ada yang akan memberikan hadiah umrah bagi yang terbanyak hafizh dan juga beasiswa pendidikan ke Arab Saudi dan juga reward studi banding pendidikan ke Malaysia dan Singapura” pungkas Bupati Irdinansyah. (Put/dvd-wn)
×
Kaba Nan Baru Update