Padang - Ancaman Kapolri untuk mengganti Kapolresta Solok karena dinilai tidak bisa menindak tegas pelaku perkusi ternyata bukan isapan jempol, malam tadi (3/6) Kapolresta Solok diberhentikan dari jabatannya.
Seperti yang diberitakan media Online Merdeka.com, Toto mengatakan, untuk kasus dokter Fiera dengan FPI, polisi mengaku telah memediasi . Namun ternyata teror terus terjadi hingga akhirnya dokter Fiera berniat pindah ke Jakarta.
Itu artinya Polisi yang tidak berani, polisi yang tidak berikan perlindungan, kita kasih tindakan dengan tegas, saya tidak akan segan-segan untuk mencari dan mengganti orang yang lebih tegas,” kata Tito.
Sementara itu, Kapolresta Solok, AKBP Susmelawati Rosya, belum banyak memberikan keterangan terkait pemberhentiannya dari jabatan Kapolresta Solok. Kapolresta Solok yang akrab dipanggil Buk Mel itu lebih senang kalau pemberhentiannya disebut sebagai mutasi.
Kalaupun saya sekarang dimutasi itu adalah hal yg biasa dalam rangka pembinaan karir seorang bhayangkara dalam organisasi Kepolisian RI.
“Kemana pun kita di mutasi kita siap karena hal itu merupakan amanah dari pimpinan,” ujarnya.
Sumber di Polda Sumbar menyebutkan bahwa sprint pemberhentian AKBP Susmelawati Rosya ini baru semalam diterima, sebagai penggantinya AKBP Doni Setiawan.
AKBP Susmelawati Rosya ditugaskan di tempat yang baru sebagai Kabag Watpers Polda Sumbar, sementara pejabat baru AKBP Doni Setiawan sebelumnya bertugas di Ditkrim Narkoba Polda Sumbar.
Sampai berita ini diturunkan belum diperoleh informasi kapan akan dilakukan pelantikan kepada pejabat baru dan kapan dilaksanakan serahterima jabatan antara pejabat baru dan pejabat lama. (Sumber: pilar bangsa.com)
