Padangpanjang – Dua hal yang sangat kental tentang keistimewaan Minangkabau adalah bentang alam yang indah dan kuliner tradisionalnya yang sangat lezat di lidah.
Selain makanan berat yang sering kita jumpai di rumah makan Padang, di Sumatera Barat juga terdapat jajanan pasar tradisional, salah satunya adalah Lamang Tapai.
Bagi masyarakat Minangkabau pasti mengenal apa itu Lamang Tapai. Lamang Tapai adalah makanan yang dibuat dari beras ketan. Lamang Tapai dimasak menggunakan media bambu dan disajikan bersama dengan tape atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan tapai ketan hitam.
Rasa lamang tapai ini sendiri antara manis dan asam, tapi tentu saja sangat enak ketika dimakan. Aroma peragian dari tapai ketan hitam menggugah selera siapapun yang hendak menyantap kuliner ini.
Lamang Tapai biasanya banyak ditemukan saat hari-hari besar agama, dan perayaan adat masyarakat setempat. Lamang tapai juga sering ditemui ketika bulan ramadhan tiba.
Banyaknya peminat lamang tapai saat puasa. Erni, salah seorang pedagang lamang tapai di pasar Padangpanjang kebanjiran pembeli, ia mengaku lebih banyak menghabiskan dagangannya di bulan ramadhan dari pada hari-hari biasa.
“Dihari biasa, lamang tapai laku terjual hanya sekitar 15 batang per-hari, namun saat ramadhan tiba, peminat lamang tapai menjadi dua kali lipat, sehari bisa menghabiskan 30 hingga 35 batang,” terang Erni.
Lamang Tapai banyak disajikan di rumah-rumah sebagai salah satu menu berbuka puasa. Karena harganya yang tidak terlalu menguras kantong. “1 porsi lamang tapai saya jual seharga Rp. 3.000,-,” ungkap Erni, dan sehari bisa terjual hingga Rp. 1.500.000,-.
Ade