 |
Padang Panjang, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Padang Panjang berhasil mempertahankan posisinya, selaku madrasah terbaik I di Sumbar, dalam perolehan nilai tertinggi pada Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN).
Pada UN 2017, MTsN Padang Panjang mengikutsertakan 294 orang siswa. Nilai tertinggi berhasil diraih Raihan Ananda Alfani dengan jumlah 373, meliputi nilai Bahasa Indonesia 94, Bahasa Inggris 84, Matematika 100, dan IPA 95.
“Alhamdulillah, untuk kategori madrasah, kita bertahan di posisi terbaik I di Sumbar. Sementara untuk tingkat Kota Padang Panjang, MTsN masuk tiga besar dari seluruh MTs dan SMP yang ada,” ujar Kepala MTsN Padang Panjang Edi Mardafuly.
Sebenarnya, sebut Edi didampingi Waka Bidang Humas Yusriana, rata-rata siswa MTsN Padang Panjang yang ikut UN dan UAMBN tahun ini, meraih nilai yang cukup tinggi. Bahkan, tegasnya, tidak sedikit yang berhasil mendapat nilai 100 pada bidang studi Matematika dan IPA.
Menariknya lagi, para siswa yang baru menerima ijazah itu dan secara resmi diserahkan kembali kepada para orangtua mereka, sudah banyak yang dinyatakan diterima pada sekolah-sekolah favorit di Sumbar, termasuk di antaranya SMA Negeri 1 Padang Panjang dan SMA Negeri 1 Sumatera Barat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Panjang Gusman Piliang, memberi apresiasi dan pujian atas hasil yang diraih MTsN Padang Panjang pada UN dan UAMBN 2017. Dia berharap, prestasi itu bisa dipertahankan, sehingga keberadaan madrasah tersebut semakin diperhitungkan di Sumbar dan provinsi-provinsi tetangga.
“Untuk meningkatkan prestasi dan kinerja di masa mendatang, mari kita matangkan perencanaan sejak dini. Percayalah, orang yang tidak memiliki perencanaan yang baik, maka hasil yang diraih di masa depan juga tidak baik. Sukses dapat diraih, bila semua elemen merealisasikan perencanaan matang dengan sebaik-baiknya,” ujar Gusman sat memberi arahan kepada jajaran pimpinan dan guru madrasah yang berkampus di Ganting, Kelurahan Bukik Surungan itu.
MTsN Padang Panjang merupakan madrasah favorit di Sumbar. Para siswanya berdatangan dari berbagai daerah dan menganut pembelajaran sistem asrama. Seleksi masuk madrasah ini terbilang ketat. Tahun ini, seribuan calon siswa ikut seleksi, sementara yang akan diterima kurang dari 500 orang.(Nif)
