Agam - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Agam, terus menggelar sosialisasi dan simulasi pemadaman api, dan sekaligus pemakaian alat pemadam kebakaran bagi seluruh siswa dan majelis guru di daerah itu.
Kegiatan ini sudah digelar pada berbagai sekolah. Namun kali ini Damkar Agam membagi ilmu tersebut kepada majelis guru, pelajar MTsN 1 Matur, Kabupaten Agam, Sabtu (10/6).
Kepala Satpol PP dan Damkar Agam melalui Kabid Damkar Yunaidi mengatakan, seluruh warga sekolah harus waspada setiap saat terhadap bahaya api yang menyebabkan kebakaran. Untuk itu, pihak sekolah diminta bisa memakai alat pemadam api yang ada, baik Alat Pemadam Api Ringan (APAR), maupun Alat Pemadam Api Tradisional (APAT), dan ini harus ada disetiap ruangan.
"Untuk itu, kita minta warga sekolah menjadikan sosialisasi ini sebagai kegiatan pengetahuan awal terhadap pemadaman kebakaran, jika terjadi percikan api disetiap lini, segera cegah dengan alat yang ada, dan sesegera mungkin laporkan pada petugas Damkar," ujarnya.
Seluruh masyarakat, warga sekolah untuk terus mencek segala sesuatu yang menimbulkan percikan api, baik di rumah maupun disekolah yang nantinya bisa menimbulkan kebakaran.
"Garda terdepan dalam setiap masalah kebakaran di sekolah adalah warga sekolah, hendaknya setiap warga sekolah dapat mencermati dan jadikan kegiatan sebagai pengetahuan untuk mengatasi kebakaran nanti," ujarnya pula.
Lenih lanjut Yunaidi mengingatkan setiap warga sekolah, bahwa selama ramadhan untuk tetap menjaga keamanan lingkungan sekitar kita, apalagi pada ramadhan intensitas warga semakin meningkat, sehingga perlu kewaspadaan, dan juga menjaga ketentraman, keamanan dalam melaksanakan ibadah selama ramadhan.
"Hal yang perlu dihindarkan adalah membakar petasan, sebab itu merupakan salah satu penyebab utama kebakaran," katanya.
Kepala MTsN Matur Irma Suryani, S.Ag mengucapkan terimakasih kepada pihak Damkar Agam yang telah memberikan pembekalan kepada seluruh majelis guru, siswa dan pegawai yang berkekuatan 380 orang tersebut.
"Kita telah diberikan keterampilan dan keberanian dalam memakai alat pemadam APAR san APAT secara teori, dan juga dilanjutkan praktek memadamkan api," ujarnya.
Ia menyebutkan selain memberikan pengetahuan dan keterampilan, kegiatan itu juga sebagai bahan penilaian sekolah sehat tingkat provinsi Sumatera Barat dalam waktu dekat ini. "Kita punya alat pemadam, tetapi belum dan tidak bisa menggunakannya," katanya.
"Namun berkat kegiatan itu, peserta terlihat antusias dan teliti dalam pemakaian alat pemadam kebakaran tersebut. Disini juga diperagakan slang tabung gas yang bocor, dan mengeluarkan percikan api serta bagaimana cara memadamkannya," ujarnya pula. (Source:AMC )