Notification

×

Iklan

Iklan

TAMBANG EMAS ILEGAL DI SUNGAI LASI SUDAH MEMAKAN KORBAN JIWA, NAMUN BELUM JUGA DI TUTUP ADA APA?...

21 Juni 2017 | 00:47 WIB Last Updated 2017-06-20T23:00:37Z


SOLOK, – Tambang emas ilegal yang sempat viral pemberitaannya di beberapa media online di Sumbar, selain diduga di beking oleh oknum Polisi, juga diketahui dari masyarakat  bahwa di tempat itu telah memakan korban jiwa beberapa bulan yang lalu serta sempat hampir memutuskan jalan penghubung diempat nagari.

Tambang emas ilegal yang hingga saat ini masih beroperasi di daerah Kabupaten Solok tepatnya di Kecamatan  IX Koto Sungai Lasi tersebut, ternyata sudah lama menimbulkan polemik terhadap masyarakat di nagari itu.  Namun karena takut menyuarakan hak dan keadilan terhadap mereka ditambah dengan adanya dugaan aparat Polisi yang membekingi,  masyarakat lebih banyak bungkam seakan tidak terjadi apa-apa.

Dari data yang dihimpun awak media  dilapangan, tambang emas yang beroperasi secara ilegal itu hampir memutuskan hubungan antara empat Nagari di Sungai Lasi, antara lain Nagari Taruang-taruang, Nagari Bukik Bais, Nagari Siaroaro dan Nagari Sungai Durian. Akibatnya ada alat-alat berat yang melintasi jalan itu, tidak selayaknya tidak di lalui oleh alat berat, hingga kerusakan parah membuat jalur tersebut hampir memutus akses yang menghubungkan empat Nagari.

“Tambang ini sudah beroperasi kurang lebih tiga tahun lalu, kami sebagai warga merasa bingung kemana harus mengadu, kian hari kondisi jalan semakin parah, dan hal ini sudah kita sampaikan kepemerintah daerah namun hingga saat ini masih belum ada tanggapan. Dan dari pihak tambang sendiri seperti tidak mau tahu, kami takut untuk menyuarakan hal ini, karena setiap mesin yang melintas di daerah ini selalu di kawal oleh oknum polisi,” tutur salah satu sumber yang tidak bisa di sebutkan namanya pada Sabtu (17/6) kemarin.

Lebih jauh dijelaskannya, selain jalan yang rusak beberapa bulan lalu juga telah terjadi korban jiwa, tepatnya pada akhir tahun 2016 kemarin.



Menurut cerita nara sumber, pada suatu hari ada seorang dan anaknya yang hendak mencuci kaki di tempat bekas tambang terpeleset dan masuk kedalam lubang bekas galian, malang ibu dan anaknya tersebut ditemukan dalam kondisi tewas terapung dilubang bekas galian tambang.

“Memang benar beberapa bulan lalu ada korban jiwa seorang ibu dan anaknya, yang hendak cuci kaki namun tergelincir dan masuk kedalam lubang galian bekas tambang dan ditemukan dalam kondisi terapung tak bernyawa. namun dari kejadian tersebut tambang hanya di tutup sementara dan namun selanjutnya tetap dibiarkan beroperasi seperti biasa,” Jelas nara sumber.

Baca juga berita sebelumnya: Diduga Membekingi Tambang Emas Ilegal, Oknum Polisi Terima Setoran Setiap Bulan

Ia juga menegaskan bahwa di sekitar tambang sudah ada plang larangan dari pemerintah daerah, bahwasanya dilarang menambang di sekitar daerah tersebut , namun hal ini tidak di hiraukan para penambang, dan tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah sendiri, hal ini yang membuat kami menjadi tanda tanya ada apakah di balik semua ini.” jelas Buyung

Parahnya lagi menurut Buyung, akibat dari galian tambang tersebut, masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air bersih, sawah kami rusak, termasuk infrastruktus jalan menuju ke lokasi tambang. Kami sebagai warga berharap jalan di didaerah kami dapat di perbaiki, sebab jika tidak di perbaiki bisa menimbulkan kecelakaan bagi warga dan bisa memutus hubungan antara empat nagari. Kalo bisa tambang ditutup ,” harap Buyung. (Wandre/AMOI)

×
Kaba Nan Baru Update