Limapuluh Kota - Setelah ditangkap oleh
tim khusus Satreskrim Polres 50 Kota, di Danau Singkarak, Solok, Sabtu (6/7)
kemaren sore, tersangka berinisial IWN (42), pelaku yang diduga pembunuhan
istri di Tarantang, Harau, Limapuluh Kota, Jum’at (6/7) dini hari mulai buka
suara kepada penyidik Satreskrim.
Sebelum IWN dilaporkan, Rina alias Upik
(38), ibu tiga anak di Tarantang, Harau, ditemukan tewas berlumuran darah di
kediamannya, Jum’at (7/7) pagi. Saat Rina tewas, suaminya, “IWN” sudah tidak
ada di rumah. Korban juga meninggalkan tiga orang anak, dua diantaranya masih
belia.
Mendengar kabar tersebut, polisi langsung
terjun ke lokasi. Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),
hebatnya, pihak kepolisian juga mencurigai sang suami, adalah pelaku pembunuhan
itu. Dalam tempo singkat, Kapolres 50 Kota, AKBP Haris Hadis, bentuk tim khusus
dan langsung mencokok “IWN” di Danau Singakarak, Solok, Sabtu (6/7) sore.
Kapolres AKBP. Haris Hadis melalui Kasatreskrim
AKP Chairul Amri, via selulernya, di Markas Kepolisian Resor, KM 12,
Sumbar-Riau, Limapuluh Kota, Minggu (9/7), mengatakan, tersangka IWN, kasus “Tragedi
Tarantang” itu mengaku, sudah tidak tahan lagi ribut setiap hari.
“Saya susah mengendalikan emosi dan tiap
hari berantem terus,” kata IWN.
Pelaku membenarkan, sudah membunuh
istrinya. “Menggunakan balok dan kemudian, kepala korban dibenturkan ke
tembok,” jelas Kasat Reskrim AKP Chairul Amri, kepada media online pasbana.com,
Minggu (9/7) via selulernya.
Minggu (9/7/2017) saat diperiksa penyidik,
“IWN” menyebut, sudah terlalu kalut dan tidak mampu menahan emosi.
“Makanya, saya lakukan itu
(pembunuhan,-red). Tiap hari bacakak di rumah (ribut di rumah tangga,-red),”
ulas tersangka.
Selain sering ribut, polisi juga mendapat
kabar, “IWN” kerap pula main pukul terhadap korban. “Jadi, motifnya memang
karena marah besar.
Emosinya tidak terkontrol. Kemudian, malam
itu pelaku nekat melakukan aksinya,” imbuh Kasatreskrim.
Saat ini kita masih mendalami terus
keterangan pelaku,” Apakah sudah direncanakan jauh hari? “Itu yag masih kita
gali. pungkas Kasatreskrim. (Bayu Denura)