Tanah Datar – Kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) yang dimiliki. Kabupaten Tanah Datar tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, tidak ada tambang besar, minyak bumi dan sumber mineral lainnya maka kekuatan SDM lah menjadi modal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk pembangunan SDM dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tanah Datar.
Pemerintah daerah telah menempatkan peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu program prioritas yang ingin dilaksanakan dalam 5 tahun ini.
Demikian disampaikan bupati saat melakukan pertemuan dengan jajaran Rintisan Akademi Komunitas Tanah Datar beberapa waktu lalu di Batusangkar.
Irdinansyah tegaskan sesuai dengan tekad pemerintah daerah, pemerintah daerah tidak ingin mendengar putra-putri Tanah Datar tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi karena alasan tidak punya biaya. “Bantuan melanjutkan pendidikan untuk siswa tidak mampu yang lulus di PTN melalui Baznas Tanah Datar telah disalurkan beberapa waktu yang lalu,” sebut bupati.
Ditambahkan saat ini di era teknogi dan informasi yang semakin berkembang dan persaingan dunia kerja yang semakin ketat, pemerintah daerah mendorong seluruh anak-anak Tanah Datar untuk bisa melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.
Bupati sampaikan kehadiran Akademi Komunitas Tanah Datar yang berlokasi di Tigo Jangko Lintau sangat membantu program pemerintah daerah melahirkan lulusan yang yang siap diterima di dunia kerja. “Pemerintah daerah mendukung penuh kehadiran Akademi Komunitas Tanah Datar dalam rangka memajukan dunia pendidikan di Tanah Datar,” sebut Irdinansyah.
Bupati Irdinansyah juga nyatakan komitmennya mendukung segala bentuk perkembangan yang dilakukan kampus tersebut hingga mandiri. Dukungan juga mengalir dari perantau-perantau dan tokoh-tokoh Tanah Datar di antaranya Mantan Wakil Menteri Pendidikan Prof. dr. Fasli Djalal bahkan hasil kunjungan Wapres M. Jusuf Kalla merupakan sumando Lintau ke AK Tanah Datar pada bulan September 2016, ditindaklanjuti memberikan bantuan berupa dua mesin enginering yang diserahkan lansung oleh putranya yang sekarang menjadi ninik mamak di Lintau yakni Solihin Datuak Rajo .
“Akademi Komunitas bukan Lintau saja tapi sudah Tanah Datar, maka dari itu mari kita besarkan bersama. Masyarakat jangan gengsi untuk menguliahkan anak-anaknya di sini. Karena kampus ini tidak jauh beda dengan kampus ternama lainnya, Akademi Komunitas menjadi alternatif melanjutkan pendidikan tinggi,” ujar Irdinansyah.
Ditambahkan, majunya Akademi Komunitas Tanah Datar tentunya memberi dampak multiplier bagi masyarakat sekitar. Perekonomian masyarakat akan bergerak dengan sendiri yang berdampak peningkatan pendapatan masyarakat.
Sementara Koordinator Akademi Komunitas Romi Adi Safitri menyampaikan Akademi Komunitas Tanah Datar merupakan Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan Polteknik Negeri Padang ditunjuk oleh DIKTI.
Akademi Komunitas Tanah Datar yang berdiri tahun tahun 2012, telah mewisuda angkatan I pada 1 Oktober 2014, hingga saat ini telah meluluskan 103 alumni. Pendidikan ditempuh 4 semester (2 tahun). “Hampir 90 persen lulusan AK langsung diserap di dunia kerja (BUMN/PT. Semen Padang) sisanya menciptakan lowongan kerja dengan membuka usahanya sendiri.,” sebut Romi.
Akademi Komunitas menawarkan program studi Manajemen Informatika, Teknik Mesin dan Teknik Sipil dan proporsi 70 persen praktek dan 30 persen teori, “kita lahirkan lulusan yang siap pakai,” tegasnya.
“Bagi 100 pendaftar pertama digratiskan biaya pendaftaran serta biaya sangat ringan hanya Rp. 100.000 perbulan, dibebaskan dari uang pembangunan, uang pratikum, uang ujian,” imbuhnya. (Hadi)