Sijunjung – Akibat pemberitaan yang
menyangkut Dinas yang dipimpinnya, seorang Jurnalis media harian di Kabupaten
Sijunjung mendapat ancaman atau intimidasi dari oknum kepala Dinas Satpol PP
dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sijunjung.
Intimidasi berawal dari pemberitaan
mengenai adanya dugaan penyimpangan biaya operasional, sehinga lima kendaraan
Pemadam Kebakaran, milik Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten
Sijunjung, sengaja diparkirkan oleh petugas, sebagai bentuk protes akibat tidak
jelasnya biaya-biaya tersebut, termasuk biaya pembelian BBM.
Bentuk intimidasi yang dilakukan
Masharianto, selaku kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran kepada
jurnalis Harian Haluan berinisial OG, adalah dengan mengancam akan menggugat
serta sudah mengerahkan anggotanya untuk mencari OG atas pemberitaan yang
dibuatnya. Sebab menurut Kadis masalah tersebut merupakan persoalan internal
dan tidak harus diekspos.
“Mengapa diberitakan, itu kamu tidak
menghargai saya. Bahkan anak buah saya juga tidak terima, hingga mereka sempat
mencari kamu,” ancam, Masharianto dengan nada keras kepada OG melalui
selulernya, yang perbincangan tersebut sempat direkam oleh rekan OG, Sabtu
(22/7).
Menerima perlakuan tidak menyenangkan
tersebut, OG tetap berusaha tenang, serta berusaha menjelaskan duduk persoalan
serta fungsinya sebagai media kontrol sosial. Juga ditegaskan OG, sebelum
berita ini diturunkan pihaknya sudah berusaha menghubungi melalui seluler
Kadis, namun tidak pernah diangkat, bahkan Sekretaris dan Kabid Pemadam, juga
melakukan hal yang sama saat dihubungi.
Hebatnya lagi, Masrianto yang mengaku
sedang berada di Jakarta ini tidak terima dengan alasan yang diberikan OG,
bahkan dari balik selulernya, sang Kadis ini tetap tidak terima dan terus
memberikan acaman. Akan mengerahkan anggotanya untuk mencari OG.
Sebelumnya sejumlah petugas damkar
beramai-ramai mengantarkan lima unit mobil pemadam yang biasanya mangkal
dibeberapa titik pos jaga ke kantor dinas Satpol PP dan Damkar Sijunjung.
Lantaran biaya operasional untuk kendaraan tersebut belum kunjung cair sejak
bulan Februari lalu, hingga petugas kesulitan dapat bergerak ke lapangan
menjalankan fungsinya. Bahkan untuk biaya beli minyak untuk mengisi air tanki
pun tak ada.
Lima armada vital bidang layanan
kemanusian tersebut berasal dari pos jaga Kumanis, Kecamatan Sumpur Kudus dan
Kamang Baru, serta disusul dengan ketiadaan biaya asuransi anggota dan lain
sebagainya, meski para petugas damkar sudah berulangkali menyampaikan keluhan
mereka ke pihak pimpinan, namun tidak mendapatkan respon sedikitpun dari
pimpinan, hingga puncaknya Jumat (21/7), sejumlah anggota damkar mengantarkan
mobil pemadam ke kantor induk, tepatnya di Pusat Ibu Kabupaten, Muaro
Sijunjung, karena mereka tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk menanggulangi
semuanya.(Cornel/AMOI)