Notification

×

Iklan

Iklan

Didukung Penuh Wali Kota Hendri Arnis, Padang Panjang Menuju Daerah Sentra Pertanian Organik

19 Juli 2017 | 18:08 WIB Last Updated 2017-07-19T11:08:53Z



Padang Panjang—Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis minta jajaran Dinas Pertanian hingga ke tenaga penyuluh lapangan bisa mewujudkan kembali pola pertanian berbasis organik. Seluruh kebutuhan untuk menunjang program tersebut , akan dilengkapi. Apakah menyangkut peningkatan SDM petani, penyuluh, kelengkapan sarana dan prasarana pertaniannya, hingga muaranya yakni pasar, akan difasilitasi maksimal oleh Pemko Padang Panjang.

“Saya ingin Padang Panjang dengan segala potensinya bisa menjadi daerah sentra produksi pertanian organik, non pestisida. Karena mulai sekarang hingga kedepannya, pola komsumsi masyarakat  akan kembali pada pola hidup sehat, dengan hanya mengkonsumsi makanan sehat dan menyehatkan, tanpa pestisida” papar Wako Hendri Arnis dihadapan belasan orang aparat Dinas Pertanian Kota Padang Panjang, mulai dari  kepala dinas, Kabid, hingga ke para penyuluh pertanian, di kediaman Walikota, Senin (17/7).

Menurut Hendri, saat ini sudah terbentuk dan dibina tiga kelompok tani berbasis organik di Padang Panjang. Namun, masih ada belasan lagi yang belum. “Nah, kelompok tani yang belum terbina tersebut yang akan kita sasar, agar mereka beralih ke pola pertanian non pestisida.  Namun yang jelas, pertanian organik jauh lebih menguntungkan bagi petani, karena harga jualnya lebih tinggi,” sebutnya.

Dalam diskusi lepas Hendri Arnis dengan para PPL, sejumlah permintaan dari penyuluh disanggupi saat itu juga. Diantaranya mengadakan bimbingan teknis (Bintek) bagi para PPL, pendidikan dan latihan lapangan bagi para petani, masih kurangnya sarana transportasi para penyuluh dan hal-hal lainnya, diakomodir 100 persen oleh Wako.

Namun menyangkut ‘market’ (pasar) hasil pertanian organik, walikota inspiratif ini menyanggupi untuk membantu secara pribadi permodalan awalnya, jika memang pemerintah tidak boleh melakukan hal ini, sesuai regulasi yang ada dan aturan yang berlaku. 

“Untuk sewa tempat, jika pedagang tidak punya modal membayar di awal, akan saya bantu. Kalau masalah pengembalian, kapanpun lunasnya tidak persoalan. Nanti disaat melunasi, jika masih ada kurang-kurang sedikit, yaa kita anggap lunas ajalah,” ungkap Hendri Arnis, yang disambut senyum sumringah para PPL.   

Menyangkut penyediaan lokasi pasar, Walikota Padang Panjang langsung menugaskan Kepala Dinas Perdagangan, Arpan, SH untuk segera mempersiapkannya. “Kita akan siapkan gedung khusus setaraf mall untuk dijadikan pasar pusat produksi pertanian organik Padang Panjang. Tempatnya kita manfaatkan gedung promosi senja kenangan di Kelurahan Bukit Surungan , Kecamatan Padang Panjang Barat.    

Diungkapkan, gedung pusat penjualan hasil pertanian organik akan dilengkapi dengan AC sentral, rak dan dinding kaca serta pencahayaan yang bagus. Kira-kira mirip pasar swalayan yang terdapat di perkotaan. 

“Saya ingin produksi hasil pertanian organik Padang Panjang, dipasarkan langsung di Padang Panjang dan tidak lagi dipasarkan di daerah tetangga, seperti yang berlaku selama ini,” sebut Wako Hendri Arnis.

Sementara itu, Kadis Koperindag Kota Padang Panjang, Arpan, SH menyatakan pasar pertanian organik yang berlokasi di gedung promosi senja kenangan, akan direnovasi tahun ini juga, melalui anggaran APBD Perubahan.

“Kalau Pak Wako sudah mendukung penuh, saya yakin pasar pusat pertanian organik tersebut dapat diwujudkan dalam tahun 2017 ini juga,” ujar Arpan optimis.(realkom-Put).

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update