TANAH DATAR --Guna memotivasi dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghasilkan kerajinan di Tanah Datar terutama dibidang Sulaman Kapalo Samek yang merupakan kerajinan khas daerah yang dikenal juga dengan nama Luhak Nan Tuo, Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperindag bekerjasama Balai Diklat Industri Padang Kementerian Perindustrian Republik Indonesia adakan pelatihan dan pembinaan untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) se Kecamatan Sungai Tarab.
Penandatanganan perjanjian kerjasama disaksikan Bupati Irdinansyah Tarmizi didampingi Staf Ahli Bupati Imran, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mukhlis, Kepala Baperlitbang Alfian Jamrah, Kadis PU Thamrin, Kabag Humas Syahril, SKPD, Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah, Bank Nagari Batusangkar, Wali Nagari se Kecamatan Sungai Tarab dan undangan lainnya di aula TP PKK Tanah Datar di Indo Jolito, Rabu (12/7/2017).
Kepala Koperindag Abdul Hakim melaporkan, acara resmi pembukaan pelatihan dan pembinaan telah dilaksanakan kemaren di BDI Padang. "Sebenarnya penandatanganan kerjasama dilaksanakan dahulu, setelah itu baru pelatihan dan pembinaan, namun atas kepercayaan dan kerjasama yang baik, Alhamdulillah BDI Padang mau melaksanakan secara bersamaan di Tanah Datar" sampainya.
Abdul Hakim melaporkan, kegiatan ini dananya bantuan dari BDI Padang yang dilaksanakan selama 18 hari dimulai 11 Juli 2017 bertempat di Balai Pelatihan Sungai Tarab dengan jumlah peserta 70 orang wanita berasal dari IKM se Kecamatan Sungai Tarab. "Kita berharap pelatihan dan pembinaan dari Badan Diklat Industri Padang ini bermanfaat serta tepat sasaran sehingga menghasilkan pengrajin-pengrajin tangguh yang bisa menghasilkan karya sendiri khususnya sulaman samek dan bisa ciptakan lapangan kerja baru demi meningkatkan perekonomian masyarakat" harapnya
Sementara itu Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Padang Kementerian Perindustrian RI Jhoni Afrizon menyampaikan, BDI sangat apresiasi kepada Kepala Koperindag yang gigih memperjuangkan pelaksanaan kegiatan ini dan kebanggaan kepada Bupati atas perhatiannya terhadap perkembangan IKM dan UKM di Tanah Datar.
"BDI ada 7 di Indonesia, masing-masing mempunyai spesialisasi pelatihannya, Medan spesialisasi sawit, Padang bordir dan Sulaman, Jakarta garmen, Jogjakarta Plastik, Surabaya elektronik, Bali animasi serta Makasar coklat dan kakao dan semua masyarakat bisa berlatih di lokasi sesuai dengan keinginannya, namun tentu harus penuhi persyaratan dulu" ujar Jhoni.
Jhoni Afrizon mengungkapkan bahwa pemerintah pusat berusaha menciptakan tenaga kerja dan wirausaha baru, dimana muaranya tentu meningkatnya perekonomian masyarakat itu sendiri. "Dulu ASN di pemerintahan yang diberikan Diklat, kemudian menularkan ilmunya kepada masyarakat, namun setelah melewati kajian dan pertimbangan matang, akhirnya mulai tahun 2012 dirubah, dimana pendidikan dan latihan langsung diberikan kepada masyarakat yang berminat dan memenuhi persyaratan ditetapkan sehingga diklat tepat sasaran dan tepat guna" ujarnya.
Ditambahkan Afrizon lagi, BDI Padang menilai Tanah Datar pantas dan layak mendapatkan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini karena mempunyai potensi kerajinan, terutama kerajinan Sulam Samek. "Kami berharap pelatihan ini nantinya, akan tercipta pengrajin-pengrajin handal, mempunyai sertifikat kelulusan karena setelah pelatihan akan diberikan ujian kompetensi dan kalau lulus kompetensi ditempatkan di IKM di Tanah Datar sehingga tentu saja akan menambah penghasilan" tambahnya.
Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi di kesempatan itu menyampaikan, terima kasih kepada Kepala BDI Padang dan rombongan yang telah menunjuk dan laksanakan program diklat dan pelatihan untuk anggota IKM di Tanah Datar. "Kepada para peserta 70 orang ini Saya himbau untuk mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, manfaatkan kesempatan ini untuk menambah skil dan kemampuan terutama dalam Sulaman Samek, karena Saudari orang terpilih dari ribuan masyarakat di Tanah Datar" harapnya.
Irdinansyah menambahkan, diklat ini sangat berpengaruh terhadap kompetensi dari para pengrajin karena setelah dilaksanakan pelatihan dan pendidikan, para peserta akan di uji, kemudian baru diterjunkan ke dunia wirausaha. "BDI mempunyai mekanisme sangat bagus dalam menciptakan para pengrajin handal, setelah lulus ujian kompetensi para pengrajin baru bisa bekerja di IKM atau membuka wirausaha sendiri. Sertifikat kelulusan dari BDI, pengrajin bisa dengan mudah bekerja di IKM mana saja atau buka usaha sendiri dan kalau butuh pinjaman dari bank atau koperasi lebih dipercaya dan dipermudah" ujar Bupati.
Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah daerah, Bupati Irdinansyah Tarmizi mengungkapkan kalau setelah pelatihan ini para pengrajin bisa menghasilkan produk bermutu, harga ekonomis dan mampu menyediakan dalam jumlah relatif besar, disamping kita pasarkan di IKM dan Dekranasda juga akan kita luncurkan program pakai produk lokal bagi ASN.
"ASN setiap hari Kamis pakai baju batik dan Jum'at baju Muslim, kalau pengrajin mampu untuk sediakan produk bermutu baik, harga ekonomis dan jumlah banyak, kita akan kaji program pakai produk lokal bagi ASN di Tanah Datar dan itu mohon dukungan kita semua" sampai Irdinansyah.
Namun ujar Bupati, Saya berharap tidak hanya sulaman saja yang diberi latihan dan pendidikan, kalau bisa juga pembuatan souvenir. "Kepada dinas Koperindag Saya minta juga laksanakan pelatihan dengan memakai konsep BDI Padang untuk pembuatan souvenir ikon Tanah Datar, seperti miniatur dan mainan kunci Istano Basa Pagaruyung atau kambuik padang magek dan lainnya, sehingga kalau berkunjung ke Luhak Nan Tuo souvenir inilah yang jadi buah tangan" pungkas Irdinansyah.
Diakhir acara Kadis Koperindag bersama Kepala BDI Padang disaksikan Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dan undangan yang hadir lakukan penandatanganan kerjasama. (HP/dvd)