Limapuluh Kota –Dinas Perikanan Kabupaten Limapuluh Kota, dinilai banyak pihak tak punya inovasi baru. Padahal, sejak adanya perubahan, dilantiknya Bupati- Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan, 17 Februari 2015 lalu, sudah banyak para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melahirkan inovasi baru.
“Sementara, Dinas Perikanan bungkam, seolah tak punya nyali, programnya hanya itu ke itu saja dari dulu, hanya pandai melaksanakan lomba masak ikan. Program tersebut sudah basi, karena merupakan program nasional, “ujar Zulhamimis seorang peternak ikan kepada pasbana.com, di kediamannya, Kamis (13-7).
Coba lihat, terang Zulhaimis, belasan kolam disamping rumah saya ini, sudah bertahun-tahun mati suri dan tak berfungsi, bagi masyarakat tentu tak berdaya, kecuali menunggu sepak terjang Dinas Perikanan. Setelah ditunggu bertahun-tahun lamanya, kolam ikan masyarakat tetap saja jadi rimba.
“Dulu, ketika Bupati-Wakil Bupati Amri Darwis-Irfendi Arbi, seluruh kolam ikan berjalan dengan baik. Tapi kenapa saat ini, masyarakat Situjuah Banda Dalam terhadap perikanan dibiarkan hingga berlarut-larut. Apakah dinasnya yang tak peduli atau memang cuek, “tanya Zulhaimis.
Nada yang sama juga dilontarkan Joni Indra (40), warga Kenagarian Ketinggian, Kecamatan Harau, di tempat terpisah, menurut Joni Indra, sebetulnya, sepak terjang Dinas Perikanan itu bagus, tapi oknumnya barangkali yang tak becus. Masak bertahun-tahun kolam ikan di nagari-nagari, itu ke itu saja.
Kita lihat di Nagari Andaleh, Kecamatan Luak, siapapun oknum Dinas Perikanan, pasti akan memperkenalkan Andaleh pusat perikanan. Tapi itu, bukan sepak terjang perikanan, usaha warga Andaleh pada umunya sudah turun temurun berternak ikan, namun belum ada perubahan.
“Bagi masyarakat tentu ada perubahan dan peningkatan. Kita harapkan dinas terkait punya nyali dan memberikan perubahan kepada masyarakat. Tak ada alasan dinas bersangkutan mengatakan tak ada dana. Sementara dinas lain kenapa bisa, “ujar Joni Indra.
Masih nada yang sama diutarakan Elfa (39), warga kenagarian Suliki, menurut srikandi ini, dia sudah lama beternak ikan, bahkan juga turun temurun dari kakek dan ayah. Jika dipikir-pikir, kami memang mengeluh dan menunggu kapan kolam ikan berfungsi la gi, tapi hanya bisa berhayal. Janji Pemkab dulunya akan diperbaiki, e malah janji tinggal janji, ujarnya didampingi belasan warga.
Sebetulnya, kata Elfa, inovasi tidak terbatas yang baru dan belum pernah dibuat oleh daerah lain. Namun, kami lihat tidak ada muncul gagasan, akan tetapi inovasi dapat berupa perluasan maupun peningkatan kualitas dari inovasi maupun penemuan yang sudah ada.
Terlebih lagi, melalui Peraturan Menteri PANRB No. 31 Tahun 2014, Kementerian PANRB terus mendorong percepatan peningkatan kualitas layanan publik lewat inovasi tiap tahun pada lingkungan K/L (Kementerian/Lembaga) dan Pemda se Indonesia.
“Oleh karena itu, masing-masing OPD dituntut bisa membuat inovasi supaya masyarakat sejahtera lebih mudah mengaksesnya. Pelayanan publik harus betul-betul diperhatikan dan ditingkatkan agar visi misi Limapuluh Kota terwujud kedepannya. dan masyarakat tidak ada lagi yang mengeluh, “ terang sarjana perikanan itu.
Kepala Dinas Perikanan Limapuluh Kota, Refilza, secara terpisah, saat media online pasbana.com untuk mencoba konfirmasi selaku leading sector, pasti memahami betul apa yang dibutuhkan masyarakat dari layanannya, namun Refilza terkesan tidak ingin menjawab kegundahan masyarakat ini.
Ketika pasbana.com kembali menanyakan tentang tak adanya inovasi baru dari Dinas Perikanan, Refilza terlihat kurang respon untuk menjawabnya, bahkan tak menyambung apa yang dikonfirmasikan, dengan alasan banyak pekerjaan. (Bayu Denura)