Limapuluh Kota - Pertikaian di pesta hiburan (orgen tunggal.red) terjadi kembali di Limapuluh Kota. Meski tidak memakan korban nyawa, setidaknya peristiwa tersebut merusak mobil petugas kepolisian. Ini terjadi antara pemuda Nagari Lubuak Alai Kecamatan Kapur IX dengan pemuda nagari Gunuang Malintang.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis (6/7), di Pasar Usang Lubuak Alai. Bermula saat pemuda Gunuang Malintang menonton orgen tunggal diduga karena terinjak kaki saat berjoget dan diduga menjadi pemicu keributan yang berujung perkelahian.
Pada saat bersamaan 4 orang anggota Polsek Kapur IX dibawah pimpinan Ipda Desmetri, datang ke lokasi menggunakan mobil patroli dan berusaha menenangkan massa. Namun Massa Gunuang Malintang menjadi anarkis dan melempari mobil patroli sehingga kaca depan dan lampu belakang pecah.
Semakin lama masa-pun tak terbendung dan mengeroyok Ketua Pemuda Lubuak Alai, Ledi. Saking anarkisnya pemuda Gunuang Malintang juga membakar 3 buah kios minyak BBM milik Yogi, Izul dan Ijon. Melihat kejadian itu, pemuda Lubuak Alai bangkit dan membalasnya dengan membakar 2 unit motor Vixion dan Jupiter Z.
Beruntung pihak kepolisian Polsek Pangkalan ,Koramil Kapur IX, Camat Kapur IX, Andri Yasmen dan Jhoni Anto Camat Pangkalan langsung cepat datang ke lokasi, masapun bisa dipisahkan dan di tenangkan.
Walinagari Gunuang Malintang, Wido Putra saat dihubungi pasbana.com, Kamis (6/7) malam, membenarkan peristiwa tersebut," Memang tadi malam dini hari, terjadi pertikaian antara pemuda Lubuak Alai dengan pemuda Gunuang Malintang. Tapi Alhamdulillah siang tadi sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak yang terlibat untuk berdamai," pungkasnya.
Agar informasi ini seimbang, media pasbana.com mencoba menghubungi Wali Nagari Lubuak Alai Asri Dt. Rajo Lelo, via selulernya," Dari hasil kesepakatan penyelesaian kesalahpahaman antara dua nagari tersebut yang bertempat di Kantor Walinagari Lubuk Alai, Kecamatan Kapur IX, bahwa nagari kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan, seluruh kerugian akan ditanggung oleh tim Inventarisir secara bersama-sama oleh kedua nagari dihitung dengan seadil-adilnya dan tidak ada yang dirugikan, total kerugian dikumpulkan oleh seluruh tim yang terdiri dari anggota dari tim wali nagari, Ketua Bamus, Ketua Pemuda, KAN yang saat disidangkan akan dihadiri oleh Muspika kedua kecamatan," pungkasnya.
Menurutnya, kedua belah pihak bersepakat damai dan tidak mempermasalahkan lebih lanjut kejadian tersebut. “Mereka juga tidak akan saling menuntut baik materiil atau lainnya. Kedua belah pihak bersepakat setelah kejadian ini tidak akan mempermasalahkan kembali dan tidak ada unsur dendam di kemudian hari,” pungkasnya.
Selanjutnya, "apabila ada yang membuat keributan setelah penyelesaian masalah, maka perkara ini akan diserahkan kepada pihak berwajib. dari hasil musyawarah tersebut antara kedua nagari sepakat akan mengadakan hubungan silaturrahmi baik setelah musyawarah ini maupun pada masa yang akan datang," jelas Asri. (Bayu Denura)