Padang Panjang -- Sejumlah paramedis yang tengah bertugas di RSUD Kota Padang Panjang, dibuat ketar-ketir dan tagalambuang. Betapa tidak, orang nomor satu di Kota Padang Panjang, H. Hendri Arnis, secara mendadak melakukan inspeksi ke rumah sakit type C itu di malam minggu berselimut gerimis , Sabtu (8/7) dini hari kemarin .
Seluruh lantai dari empat lantai ruang rawatan yang ada, disigi satu persatu. Di sejumlah kamar kosong, walikota mendapati lampu menyala terang benderang, termasuk di kamar mandinya. Alat pemanas air (dispenser), pun dibiarkan hidup tak berguna. Sebuah pemborosan yang sempat membuat Wako Hendri agak berang saat itu.
Namun kondisi yang ada di kamar, bertolak belakang dengan ulah para perawat yang bertugas malam itu. Dari tiga lantai yang diinspeksi lebih dulu (lantai 1 sampai 3), tak satupun perawat terlihat berjaga. Seluruhnya tidur. Kecuali dilantai 4 dan 5, perawat tampak sudah terbangun, karena informasi walikota sidak, diduga sudah bocor ke lantai atas.
Kasat Pol PP Arkes Refagus dan Kepala Dinas Perhubungan I Putu Venda, yang turut mendampingi Wako Hendri Arnis, dengan sigap langsung menggedor kamar tidur para perawat. Dan ternyata benar, mereka yang digaji negara untuk berjaga melayani dan mengurus pasien, ternyata asyik tidur dengan nyenyaknya.
Sementara, Wako Hendri Arnis langsung menginterogasi para perawat ‘bangun tidur’ itu dengan sejumah pertanyaan. Wako minta paramedis termasuk dokter di RSUD Padang Panjang, untuk mampu memahami dan meng-implementasikan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) mereka dengan baik serta amanah.
“Saya tidak ingin pelayanan terhadap pasien diabaikan. Seluruh masyarakat memiliki hak yang sama atas pelayanan pemerintahnya. Apalagi di rumah sakit, yang jelas-jelas merupakan wajah terdepan citra pelayanan pemerintah terhadap masyarakat. Baik atau buruknya pelayanan sebuah pemerintah, akan sangat tergantung bagaimana rumah sakit daerah itu melayani masyarakatnya, ” ujar Wako Hendri, dihadapan seluruh perawat piket yang dikumpul di lantai II RSUD tersebut.
Tidak puas sampai disitu, seluruh ruangan di empat lantai RSUD itu, ditelisik walikota satu persatu. Sejumlah fasilitas yang rusak difoto dan dicatat. Diantaranya pintu ruangan yang rusak, gorden lepas, kaca pecah, kurang bagusnya penanganan sanitasi dan aspeknya lainnya yang sempat ditemui walikota.
Dalam keterangannya, Hendri Arnis menyebutkan, kendati secara fisik gedung RSUD Padang Panjang terbilang bagus, namun jika tidak dirawat dan dijaga, apalagi aspek pelayanannya masih rendah, maka out put-nya pelayanan terhadap mesyarakat, tentu tidak akan maksimal.
“Kalau tidak serius kita benahi, saya khawatir nantinya, orang sakit yang berobat ke sini tidak kunjung sembuh dan orang sembuh yang datang kesini malah jadi sakit,” ujar Hendri dengan nada guyon, sembari memberi semangat kepada staf yang mendampinginya, karena terlihat mulai ngantuk.
“Kedepan, inspeksi semacam ini akan kita intensifkan terus, terutama pada instansi-instansi pelayanan di lingkup Pemko Padang Panjang, seperti Kantor Lurah, Camat, Disduk Capil dan Kantor Perizinan,” ujar Wako sesaat akan meninggalkan areal RSUD Padang Panjang.
Sementara itu, Direktur RSUD Padang Panjang dr Ardoni. mengakui keteledoran yang telah dilakukan personilnya. Namun dia menyatakan tidak akan langsung memvonis anggotanya, tetapi akan melakukan proses pemeriksaan terlebih dahulu.
“Hasil sidak walikota tadi akan segera kami tindak lanjuti. Bagi siapa saja yang terbukti bersalah, apalagi dengan unsur kesengajaan, akan menerima sangsi tegas.Besok pagi akan saya turunkan tim untuk menyelidiki hal ini,” ujar dokter Ardoni. (release kominfo PP)