TANAH DATAR -Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) Riau melalui Ketua Ikatan Wanita Tanah Datar (IWTD) kota Pakanbaru, Yulidestri, SH dan Panitia Pulang Basamo IKTD Riau 2017 serta Rombongan Pemkab Tanah Datar, Camat Lima Kaum Afrizal, Forkopimca, Wali Nagari Cubadak dan Wali Jorong Supanjang, kunjungi kediaman Darusamin (77) yang berukuran 4x6 meter, di Jorong Supanjang, Nagari Cubadak, Kecamatan Lima Kaum, Jumat (30/06).
Rombongan Perantau dan Pemkab ini sontak membuat Darusamin yang sudah lanjut usia itu bersama sang istri terkejut bercampur bahagia. Dengan mata yang berbinar-binar, pak samin dan sang istri pun sambut para Rombongan pemugar rumahnya dengan suka cita.
Wali Nagari Cubadak, Hendri Dunan sampaikan ucapan terima kasihnya terhadap para perantau terutama IKTD Riau dan IWTD kota Pekanbaru serta Pemerintah Daerah Tanah Datar atas bantuannya.
"Terima kasih telah menjadikan rumah pak Darussamin sebagai salah satu tujuan bhakti sosial bedah rumah, dengan program ini sudah terbantu satu rumah masyarakat kami yang tak layak huni, semoga tahun depan nagari kami dapat bantuan lagi", sampai Walinagari.
Sementara itu, Ketua Ikatan Wanita Tanah Datar (IWTD) kota Pakanbaru, Yulidestri, SH, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan wujud kepedulian untuk berbagi dengan sesama, khususnya terhadap warga yang membutuhkan.
"Kami hanya ingin berbagi, dan kami di perantauan tidak segan mau turut serta dan perperan langsung membantu masyarakat seperti kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini", ucap Bundo Kanduang Simawang Saiyo Pekanbaru sambil tersenyum.
Istri Dt. Mantiko Tagak itu juga menambahkan, kegiatan perantau yang tergabung dalam KKTD dan IKTD se Indonesia itu, serentak laksanakan aksi bedah rumah tersebut pada 14 kecamatan yang tersebar di Tanah Datar.
"Semoga perantau asal Tanah Datar kedepannya lebih peduli lagi terhadap kampung halaman. Dan kegiatan ini juga bisa ditingkatkan lagi dimasa yang akan datang", tukuk Yulidestri.
Hal senada, Pemkab Tanah Datar melalui Kadis Dikbud, Abrar dalam sambutannya sampaikan, pihak Pemkab sangat mendukung dan terbuka kepada perantau yang laksanakan kegiatan sosial dalam hal membantu masyarakat yang ada di kampung halaman.
"Keterbatasan APBD merupakan alasan klasik yang memang menjadi faktor penentu sehingga Pemerintah Daerah tidak bisa sekaligus membantu masyarakatnya, nah disinilah peranan perantau dan donatur lainnya sangat dirasakan manfaatnya ketika laksanakan program seperti hari ini", ujarnya.
Namun, kata Abrar, dibandingkan tahun 2010, tahun 2015 angka kemiskinan di Tanah Datar sudah berkurang. Keluarga miskin tahun 2010 sebanyak 23.446 jiwa atau 6,9% dari 365.000 jiwa penduduk Tanah Datar. Tahun 2015 menjadi 18.190 jiwa atau 5,29%, dari data itu terjadi penurunan sebanyak 5.256 jiwa. (Ade)