Notification

×

Iklan

Iklan

" Mengajar Ala Trainer "

18 Juli 2017 | 15:01 WIB Last Updated 2017-07-18T08:04:41Z
Oleh Satria Asmal

Pasbana.com - Proses belajar dan mengajar mestinya menjadi hal yang menyenangkan, jika metode dan strategi yang digunakan tepat dan terukur. Ia akan menjadi aktivitas yang mengasyik kan dan menambah pengetahuan bagi peserta didik.

Namun proses mengajar dan belajar ini juga akan menjadi sangat membosankan dan melelahkan jika pengajar tidak memahami dan belum menggunakan pola pengajaran yang tepat.

Pada dasarnya proses mengajar tidak hanya transfer ilmu namun juga penanaman nilai nilai, yang pada akhirnya hasil dari proses pembelajaran itu adalah lahirnya generasi yang cerdas, berakhlak mulia dan taat pada Tuhan nya.

Maka proses itu butuh sentuhan dan strategi, perlu inovasi dan kreatifitas, butuh penyegaran dan seni sehingga tidak monoton yang pada akhirnya belajar tidak lagi menarik.  Dan mengajar pun bukanlah sebatas pemenuhan kewajiban.

Diberbagai kasus, seringkali yang sulit itu bukan mata pelajaran nya. Namun bagaimana figur guru itu menyampaikan pelajaranya. Jika gurunya kreatif dan menarik dalam penyampaian, sesulit apapun materinya akan dapat dinikmati dan dipahami peserta didik. 

Namun sudahlah materinya sulit lalu disampaikan dg sangat monoton ditambah lagi dengan pengajar yang killer dan kaku, semudah apapun mata pelajaran nya akan tampak menyeramkan.

Maka Tak ada salah kiranya, jika seorang guru atau pengajar melakukan terobosan dalam mengajar. Selama tidak menyalahi tupoksi seorang guru dan lari dari materi pokok yang disampaikan.

Mengajar ala trainer bisa menjadi salah satu solusi pembelajaran. Seorang trainer tidak pernah kehabisan akal untuk membuat audiens nya betah ber jam jam mendengarkan pemaparanya.

Suasana kelasnya terasa selalu hidup dan bergairah. Peserta training nya pun seperti tidak pernah puas mendengarkan ulasan sang trainer. Rasa penasaran dan ingin tahu yang besar selalu terpancar diwajah peserta. Mereka seperti terhipnotis. Fokus, patuh dan penurut.

Mestinya seorang pengajar selalu berusaha menghadirkan inovasi baru dalam mengajar. Memahami kondisi kelasnya, dan tidak terfokus hanya pada target pencapaian materi saja.

Seringkali seorang pengajar tidak bijak melihat tanda tanda dalam kelas. Ketika kelas mulai ribut, banyak yang tidak memperhatikan, ada yang mengantuk, tertawa dan bercanda sesama mereka, tidak mau diarahkan..

Berarti kelas anda dalam keadaan siaga satu!

Harus segera diselamatkan.
Jangan teruskan materi pembelajaran.
Apalagi disikapi dengan marah marah...
Please..jangan sama sekali.!!

Justru itu hanya akan memperburuk keadaan dan membuat mereka semakin resistance terhadap kita, semakin membuat penolakan. maka jika itu terjadi jangankan untuk melanjutkan materi, melihat kita lebih lama dikelas saja akan membuat mereka tidak betah..


Apakah para trainer juga pernah mengalami seperti itu? Pernah. Tapi tidak berlangsung lama, karena para trainer sangat memperhatikan dan sensitif dengan respon audiens. Jika tampak saja gejala kurang responsif dari audiens, maka trainer akan mengeluarkan jurus jurusnya.
Apa gerangan yang menjadi jurus nya? Bisa tidak diterapkan dalam proses pembelajaran ?

Sabar...sabar... kita akan ulas satu persatu apa yang menjadi rahasia mereka para trainer. Apa yang membuat mereka memukau, dan rahasia apa yang membuat proses pembelajaran menyenangkan?


Tunggu di "Mengajar ala Trainer" (part II)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update