Oleh: Maisar Setiawan Munaf
Hubungan murid dan guru adalah interaksi yang unik karena tidak hanya mencakup urusan tersampaikannya modul dan kurikulum pada setiap mata pelajaran, tapi cakupannya lebih luas lagi hingga kepada keterikatan hati dan jiwa, bahkan kematian pun tidak akan mampu memisahkan ikatan batin antara guru dan murid.
Saya berpendapat bahwa tidak ada istilah 'mantan murid' atau 'mantan guru', karena sekali saja proses belajar-mengajar terjadi meskipun hanya sebentar, maka sejak itulah ada dua posisi yang saling mengikat; guru memberi dan murid yang menerima. Sampai kapanpun mereka tetap adalah dua unsur yang tidak terlepaskan.
Ibarat orang yang baru berkenalan, kesan pertama dapat mempengaruhi dan menentukan apa yang tejadi nantinya. Begitu juga di sekolah, kesan pertama yang difasilitasi dengan masa orientasi menjadi salah satu momentum berpengaruh terhadap hubungan guru dan murid. Diperlukan kiat-kiat kreatif dan edukatif dalam memberikan kesan pertama khususnya kepada murid.
Sebagai sebuah contoh yang dilakukan oleh Kepala SMPN 3 Padang Panjang Alphabeta Nazar pada kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB). Beliau memberikan suasana yang berbeda kepada murid barunya dengan sentuhan penuh keharuan. Hari Rabu (12/7) dipilihnya untuk memberikan pelatihan khusus kepada murid barunya.
Pelatihan diisi oleh tim BARKA Training & Consulting dengan membagi waktunya ke dalam dua sesi. Sesi pertama diisi dengan "Bedah Persepsi"; sebuah kiat membuka cara pandang siswa terhadap potensi dirinya dan peluang di sekolahnya, memotivasi mereka bahwa prestasi akan mereka raih dengan gemilang, apalagi sudah ada contoh sebelumnya yang mana kakak kelas mereka mampu meraih juara satu dan medali pada Olimpiade Sains Nasional tingkat Kota.
Pada sesi kedua diberikan sentuhan nurani yang mengajak mereka menyelami hatinya, membawa mereka ke dalam suasana haru memikirkan bahwa ternyata banyak hal yang harus mereka syukuri. Sampai-sampai hampir seluruh murid baru SMPN yang berada di Kanagarian Gunung ini menangis menitikkan air mata. Trainer Bastra Sinaro yang memimpin sesi kedua berusaha menggetarkan jiwa mereka dengan untaian kata-kata pengharapan dan doa, harapan agar masa depan cerah dan dapat membahagiakan orang-orang yang dicintai, khususnya orang tua.
Semoga sentuhan qolbu dan kiat-kiat kreatif yang dilakukan di SMPN 3 Padang Panjang dapat memberikan dampak positif kepada peningkatan prestasi siswa dan menjadi perekat hubungan hati jangka panjang. Sehingga silaturahmi murid dan guru terjalin lama dan terus terasa meskipun mereka tak lagi bersama atau telah terpisah oleh jarak dan waktu.