Padang - Tokoh-tokoh penentu kebijakan
minang, tidak ada lagi duduk di posisi penting penentu kebijakan, dulunya
pahlawan dan tokoh bangsa adalah orang minang.
Seperti yang disampaikan Wakil Presiden
Republik Indonesia M. Yusuf Kalla, Sabtu (15/7), Ranah minang terkenal dengan
industri otaknya, dulunya tokoh bangsa, dan lahirnya bangsa ini, dipelopori
dari ranah minang seperti Hatta, Agus Salim, Tan Malaka, M. Yamin, Syahril dan
Syafrudin Prawira Negara.
“Zaman dulu peran orang minang sangat
diakui di dunia nasional dan international. Namun, kenyataannya sekarang orang
minang tidak lagi menduduki posisi strategis di nasional apalagi
international,” ungkapnya
Lanjutnya, Sumatera Barat tidak memiliki
Sumber Daya Alam, karena sejak dahulunya ranah minang kaya dengan Sumber Daya
Manusianya. Jika dibandingkan dengan negara Jepang dan Korea, lebih maju dari
Indonesia tanpa SDA, modal kemajuan dua negara itu adalah Iptek, inovasi dan
inisiatif.
"Saya sarankan orang minang harus
segera intropeksi diri, Sumatera Barat apakah memiliki kekayaan SDM sama
seperti dahulu. Masa lalu milik masa lalu, masa depan ini harus ditatap.
Kemajuan bangsa ini bukan hanya masalah kultur saja tetapi usaha dengan
sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap tantangan," jelas JK panggilan
akrabnya.
Lanjut Yusuf Kalla, Ada pepatah mengatakan
Jika mau hancurkan orang minang hancurkanlah sekolahnya, surau dan pasar begitu juga sebaliknya jika
ingin orang maju perkuatlah basis keilmuannya di sekolah dan univeraitas, ramaikanlah surau dan perkuat pasarnya.
"Sejarah kejayaan orang minang masalalu bukan untuk dibanggakan tetapi
harus diperjuangkan",
"Kultutal memang penting tetapi kita
jangan terlena dengan kejayaan masa lalu, melihat masa lalu bukan sebuah
kebanggan dalam bentuk kesenangan tetapi bangga dalam bentuk tantangan,"
tutupnya. (Delma/RI AMOI)