Notification

×

Iklan

Iklan

YUSUF KALLA : SEJARAH KEJAYAAN ORANG MINANG MASA LALU BUKAN UNTUK DIBANGGAKAN, TETAPI HARUS DIPERJUANGKAN

15 Juli 2017 | 19:17 WIB Last Updated 2017-07-15T12:25:23Z


Padang - Tokoh-tokoh penentu kebijakan minang, tidak ada lagi duduk di posisi penting penentu kebijakan, dulunya pahlawan dan tokoh bangsa adalah orang minang.

Seperti yang disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia M. Yusuf Kalla, Sabtu (15/7), Ranah minang terkenal dengan industri otaknya, dulunya tokoh bangsa, dan lahirnya bangsa ini, dipelopori dari ranah minang seperti Hatta, Agus Salim, Tan Malaka, M. Yamin, Syahril dan Syafrudin Prawira Negara.

“Zaman dulu peran orang minang sangat diakui di dunia nasional dan international. Namun, kenyataannya sekarang orang minang tidak lagi menduduki posisi strategis di nasional apalagi international,” ungkapnya

Lanjutnya, Sumatera Barat tidak memiliki Sumber Daya Alam, karena sejak dahulunya ranah minang kaya dengan Sumber Daya Manusianya. Jika dibandingkan dengan negara Jepang dan Korea, lebih maju dari Indonesia tanpa SDA, modal kemajuan dua negara itu adalah Iptek, inovasi dan inisiatif.

"Saya sarankan orang minang harus segera intropeksi diri, Sumatera Barat apakah memiliki kekayaan SDM sama seperti dahulu. Masa lalu milik masa lalu, masa depan ini harus ditatap. Kemajuan bangsa ini bukan hanya masalah kultur saja tetapi usaha dengan sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap tantangan," jelas JK panggilan akrabnya.

Lanjut Yusuf Kalla, Ada pepatah mengatakan Jika mau hancurkan orang minang hancurkanlah sekolahnya,  surau dan pasar begitu juga sebaliknya jika ingin orang maju perkuatlah basis keilmuannya di sekolah dan univeraitas,  ramaikanlah surau dan perkuat pasarnya. "Sejarah kejayaan orang minang masalalu bukan untuk dibanggakan tetapi harus diperjuangkan",

"Kultutal memang penting tetapi kita jangan terlena dengan kejayaan masa lalu, melihat masa lalu bukan sebuah kebanggan dalam bentuk kesenangan tetapi bangga dalam bentuk tantangan," tutupnya. (Delma/RI AMOI)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update