Tanah Datar -- Keberadaan perantau Minang yang tersebar di berbagai wilayah Malaysia memiliki peran strategis terhadap pembangunan kampung halaman khususnya Kabupaten Tanah Datar Luhak Nan Tuo. Peran ini yang ingin dimaksimalkan Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi saat melakukan pertemuan dengan perwakilan perantau Minang se Malaysia di Pondok Seri Menanti Jelatik Kuala Lumpur, Sabtu malam (26/08).
“Saya merasa sangat terharu dan bangga dengan banyaknya perantau yang hadir dan sambutan yang sangat luar biasa, tidak hanya perantau asal Tanah Datar tetapi masyarakat Minang secara keseluruhan, ini menunjukkan rasa kekeluargaan yang tinggi sesama warga Minang yang berdomisili di negeri Jiran,” ungkap bupati.
Dikatakan lagi, jalinan kerjasama dan komunikasi yang baik sesama perantau dan perantau dengan kampung halaman perlu terus diperkuat untuk kemajuan Tanah Datar serta Sumatera Barat secara keseluruhan.
Lebih lanjut bupati menyampaikan tidak hanya itu Sumatera Barat secara keseluruhan telah dinyatakan sebagai pemenang destinasi terbaik wisata halal, kuliner halal dan operator tour travel pada ajang World Halal Tourism Award 2016.
Dengan potensi besar ini bupati mengajak perantau menjadi duta promisi pariwisata bagi Tanah Datar dan Sumatera Barat secara keseluruhan. “Bapak dan Ibu perantau diharapkan bisa menjadi duta promosi pariwisata bagi Tanah Datar dan Sumatera Barat, tidak hanya membawa keluarga ke ranah Minang tetapi juga turut mempromosikan kepada warga Malaysia,” sampai bupati dihadapan perwakilan perantau Minang Malaysia.
Pengembangan pariwisata Tanah Datar bagian yang tidak terpisahkan dari Sumatera Barat, dengan wisata budaya, wisata alam, wisata sejarah, kuliner yang spesifik, songket yang unik, pacu jawi yang sudah mendunia, banyak seni tradisional yang dimiliki Tanah Datar, akan menjadi daya tarik wisatawan datang ke Sumatera Barat.
“Tanah Datar yang dikenal sebagai pusat Budaya Minangkabau merupakan salah satu destinasi wisata utama di Sumatera Barat dengan memiliki lebih kurang 152 objek wisata yang menarik dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” ungkap bupati di pondok milik Abdul Wahdi bin Zakaria sesepuh masyarakat Minang asal Palembayan Agam.
Disebutkan, terdapat 4 kawasan destinasi kepariwisataan di Tanah Datar, zona wisata sejarah/budaya di antaranya Istano Basa Pagaruyung, Balairung Sari Tabek, Batu Batikam, Batu Basurek, Rumah Kampai Nan Panjang, dll.
Zona Wisata Alam seperti Danau Singkarak, Panorama Tabek Patah, Panorama Puncak Pato, Aua Sarumpun, Kincia Kamba Tigo, Air Terjun Lembah Anai, dll.
Zona Minat khusus seperti pendakian gunung Marapi-Singgalang, Paralayang, biking park Aua Sarumpun, Arena off road dan trabas serta zona khusus nagari Tuo Pariangan
“Majunya pariwisata Tanah Datar berarti maju Pariwisata Sumatera Barat dan pengembangan pariwisata di masing-masing kabupaten/kota saling membesarkan tidak saling mengecilkan satu sama lainnya,” sampai bupati sesuai komitmen pemprov dan pemda se Sumbar.
Tidak hanya itu bupati juga menawarkan beberapa bentuk kerjasama ataupun investasi. “Tanah Datar dikenal juga sebagai sentra pertanian dengan produksi unggulan sayur mayur di Kecamatan X Koto dan Salimpaung,” sampai bupati yang didampingi Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah.
Sayur-sayuran asal Tanah Datar tidak hanya dipasarkan di Sumatera Barat tetapi sudah ekspansi ke propinsi tetangga bahkan sudah bisa masuk ke pasar modern Transmart.
“Sektor kerajinan seperti sulaman, tenun Pandai Sikek, tenun Lintau dengan spesifik menggunakan pewarna alami dan ini bisa dilakukan kerjasama dengan pengrajin-pengarajin di bawah binaan Dinas Koperindag dan Dekranasda Tanah Datar,” ajak bupati dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua Persatuan Tanah Datar Malaysia Saf Kamarudin.
Sementara Presiden Persatuan Ikatan Kebajikan Masyarakat Minang Kuala Lumpur H. Bukhari Ibrahim sangat mendukung program pengembangan pariwisata Tanah Datar. “Kita menyambut baik kunjungan bupati Tanah Datar, melalui pertemuan ini kami ingin menjalin kerjasama pengembangan ekonomi di antaranya sektor pertanian dan usaha kerajinan,” sampai H. Bukhari yang ternyata perantau asal Rao-Rao Sungai Tarab.
Ketua Yayasan Pusako Minangkabau Dirwan Darwis juga mengungkapkan antusiasnya terhadap pariwisata Tanah Datar. “Saya sangat apresiasi pemda Tanah Datar mempromosikan wisatanya, promosi sarana ampuh peningkatan kunjungan wisatawan,” kata Dirwan.
Dirwan mengatakan pemerintah daerah perlu memaksimalkan keberadaan media sosial yang telah menjadi “makanan” sehari-hari masyarakat untuk promosi wisata. “Saya akan bantu mendatangkan artis-artis terkenal ke Tanah Datar dan Sumatera Barat, mereka berkunjung ke destinasi unggulan di Sumatera Barat dan berfoto di sana serta akan mengunggahnya ke medsos masing-masing seperti instagram, facebook dan lainnya,” terang Dirwan.
“Diyakini dengan ribuan penggemar dan netizen yang melihat di medsos sang idola, menjadi magnet kuat untuk ikut datang dan menikmati kayanya pesona yang dimiliki Tanah Datar serta Sumatera Barat,” kata Dirwan di sesi diskusi yang dimoderatori Sekjen Persatuan Ikatan Kebajikan Masyarakat Minang Kuala Lumpur Aswin Darwis.
Sementara Deni asal Batang Arau Batipuh mahasiswa S3 Jurusan Teknik Kimia yang kuliah di Malaysia dan Fadli mahasiswa semester 7 Universitas Islam Antarbangsa Malaysia mengaku senang dengan pertemuan ini. “Kami merasa senang bertemu dengan saudara dari Tanah Datar, bisa mendengar langsung informasi tentang kampung halaman sekaligus melepas kerinduan dengan menyaksikan penampilan seni Minang,” terang Deni.
Silaturahmi ini diisi juga dengan penampilan seni tradisional talempong dan saluang dari Sanggar Sari Bunian binaan Yeni Eliza dan lagu minang oleh Yogi Sumbar Talenta.
Sementara Plh Kadis Parpora Deddy Prihatin yang ikut dalam rombongan bersama Kabid Pariwisata Yendra Aprila dan Kasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Efrison mengatakan saat ini pemerintah daerah telah menyusun dokumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA) Tanah Datar Tahun 2017-2025 dan segera dibahas bersama DPRD Tanah Datar.
Terkait wisatawan Malaysia, Deddy membenarkan wisatawan Malaysia merupakan pangsa terbesar wisatawan mancanegara. “Hampir 80 persen wisatawan mancanegara berasal dari Malaysia dan ini yang ingin kita terus tingkatkan jumlahnya dari tahun ke tahun,” tutup Deddy. (Hadi / Irfan)