Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Tanah Datar Bertemu Tan Sri Dr. Rais Yatim, Promosikan Daerah

30 Agustus 2017 | 14:15 WIB Last Updated 2017-08-30T07:15:26Z



Tanah Datar-- Kunjungan bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi beserta rombongan selama 3 hari 26 s/d 28 Agustus 2017 ke Kuala Lumpur Malaysia berjalan sukses dengan misi mempromosikan Tanah Datar terutama sektor pariwisata. Tiga agenda yang dihelat mendapat respon positif dan antusias yang tinggi dari beberapa kalangan.

Tan Sri Dr. Rais Yatim peneliti budaya Minangkabau yang saat ini menjadi Presiden Universitas Islam Antarbangsa Malaysia (UIAM) dan pernah memegang banyak jabatan strategis di pemerintahan Malaysia turut mengapresiasi program-program pengembangan pariwisata pemkab Tanah Datar. 

Hal ini diungkapkan Dato’ Tan Dr. Sri Yatim saat bertemu secara khusus dengan Bupati Irdinansyah Tarmizi didampingi Plh. Kadis Parpora Deddy Prihatin dan Dirwan Darwis Ketua Yayasan Pusako Minang di Meeting Room Grand Hyatt Hotel Kuala Lumpur, Senin (28/08).

“Saya memberi apresiasi pemkab Tanah Datar yang punya banyak program untuk pengembangan pariwisata,” ucap Tan Sri Dr. Rais Yatim yang didampingi Tan Sri Johan dan Prof. Dato’ Seri Dr. Md. Salleh Yaapar.

Diakui Tanah Datar sebagai Luak Nan Tuo menyimpan banyak peningggalan sejarah yang bisa dijual kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan ini perlu dikemas sebaik mungkin sehingga mempunyai daya jual yang tinggi.


Di samping itu Dr. Rais Yatim yang banyak menulis buku tentang budaya Minangkabau juga menyarankan pemerintah daerah harus punya perhatian terhadap budaya lokal terutama pelestarian pemakaian bahasa Minangkabau di tengah-tengah keluarga.

“Saya melihat terjadi erosi pemakaian bahasa Minang sebagai bahasa ibu di tengah-tengah masyarakat Minangkabau, banyak keluarga tidak lagi memakainya dalam percakapan sehari-hari,” terangnya.

Pakar budaya yang asal-usulnya dari Palupuh Agam ini tidak melarang pemakaian bahasa asing dan bahasa Indonesia tetapi bahasa Minang sebagai identitas dan tradisi harus dijaga dengan baik.

“Banyak anak-anak muda saat ini tidak lagi mengerti beberapa bahasa Minang tempo dulu karena tidak diajarkan orang tuanya sehingga dikhawatirkan secara berangsur-angsur akan punah dalam komunitasnya sendiri,” ucap Tan Sri.

Tan Sri menganjurkan pemerintah daerah melakukan intervensi melalui program melestarikan budaya termasuk bahasa Minang baik untuk sekolah dan masyarakat.” Dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan dan juga harus melibatkan elemen-elemen masyarakat turut mensukseskannya,” harap Tan Sri lagi.


Wacana kerjasama sister city sempat diapungkan dalam pembicaraan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan ini. “Sister City, Tanah Datar dengan salah satu daerah di Malaysia perlu dikaji secara mendalam, saya siap membantu program yang menguntungkan kedua belah pihak,” janji Tan Sri.

Sementara Tan Sri Johan Jaaffar sangat merespon positif pertemuan dengan Bupati Tanah Datar. Setelah mendengar paparan bupati tentang potensi pariwisata, Tan Sri Johan Mantan Presiden Media Prima sebuah satu  perusahaan konglomerasi media terbesar di Malaysia yang membawahi TV3, News Straits Times, Radio Malaysia mengaku kagum dan menyatakan akan berkunjung ke Tanah Datar dalam waktu dekat.

“Setelah mendengar paparan bupati dan melihat foto-foto Tanah Datar, saya punya ide pemkab undang penulis-penulis hebat datang ke Tanah Datar, dibawa keliling menyaksikan objek wisata lalu minta beliau menulis tentang wisata Tanah Datar, tentunya hasilnya akan dahsyat untuk promosi daerah” saran Tan Sri Johan yang juga pengagum berat karya-karya Buya Hamka ini.

Di kesempatan itu bupati mengundang secara langsung Tan Sri Dr. Rais Yatim, Tan Sri Johan Jaaffar dan Prof. Dato’ Seri Dr. Md. Salleh Yaapar menyaksikan alek gadang rang Tanah Datar Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) pada tanggal 29 November s/d 2 Desember 2017 mendatang.

Bupati sebutkan FPBM sesuai rekomendasi Gubernur Sumbar menjadi satu-satunya festival budaya Minangkabau dengan menampilkan kekayaan budaya dari kab/kota di Sumbar serta ada partisipasi provinsi tetangga.

Malam kesenian yang dihelat di Auditorium Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) pun mendapat atensi tinggi dari penonton.



Sanggar Sari Bunian yang dilatih Yenni Eliza tampil memukau di hadapan 200-an undangan yang hadir. Tari Indang, Tari Kipeh, Saluang Dendang, Silek mendapat aplus meriah masyarakat Minang Malaysia serta civitas akademika UIAM. Yoghi Sumbar Talenta membawakan tembang-tembang lawas Minang yang sangat dikenal seperti ayam den lapeh, bareh solok. Menjadi puncak penampilan dan membuat penonton tidak beranjak sampai akhir acara, Sanggar Sari Bunian Andaleh Baruah Bukik membawakan tari piring di atas pecahan kaca.

Dato’ Hamidon Abdul Hamid Pengarah Jaringan Community Budi UIAM pun merasa takjub melihat penampilan ini. “Sungguh mendebarkan melihat penari melompat-lompat di atas pecahan kaca,” ucap Dato’ Hamidon kagum.

Perantau-perantau Minang Malaysia yang turut menyaksikan mengaku merasa bersyukur melihat penampilan seni. Salah satu seperti yang dikatakan Siti yang didampingi Ali perantau asal Batipuh. “Kami sangat antusias datang untuk bertemu bapak Bupati sekaligus melihat atraksi seni, malam ini membawa kita seperti di kampung halaman dan mengobati kerinduan terhadap tanah kelahiran,” sebut Siti.

Dua hari sebelumnya, Bupati Irdinansyah melakukan silaturahmi dengan tokoh-tokoh perantau Minang Malaysia yang dihadiri Presiden Persatuan Ikatan Kebajikan Masyarakat Minang Kuala Lumpur H. Bukhari Ibrahim beserta Sekjennya Aswin Darwis, Ketua Persatuan Tanah Datar Malaysia Saf Kamarudin dan Abdul Wahdi bin Zakaria tokoh perantau Palembayan Agam.


Di kesempatan itu bupati mengajak perantau turut membantu Tanah Datar termasuk Sumatera Barat menjadi duta promosi pariwasata. “Perantau Minang di Malaysia bisa menjadi duta promosi yang ampuh meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah kita,” tutur bupati.
   
Bupati Irdinansyah didampingi Ny. Emi Irdinansyah mengungkapkan kegembiraannya dengan sambutan luar biasa. “Pertemuan dengan Tan Sri Dr. Rais Yatim memiliki makna penting untuk promosi wisata Tanah Datar karena beliau memiliki jaringan yang luas di Malaysia,” sebut bupati.

Ditambahkan juga silaturahmi perantau disebutkan bupati mengandung arti yang besar terhadap pembangunan kampung halaman. Perantau akan memiliki keterikatan batin sehingga tidak melupakan kampung halamannya.

Begitupun hubungan baik dengan UIAM yang kabarnya memiliki mahasiswa dari 162 negara ini akan ditindaklajuti dengan pertukaran pelajar/mahasiswa, sehingga akan terjadi transfer ilmu dan teknologi serta pengenalan budaya. (Hadi P)
×
Kaba Nan Baru Update