Notification

×

Iklan

Iklan

Lareh Sago Halaban Kembali Diondoh Bencana

24 Agustus 2017 | 11:12 WIB Last Updated 2017-08-24T04:12:37Z


Limapuluh Kota - Banjir bandang menerjang Nagari (desa adat) Balai Panjang kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (24/8) dini hari, mengakibatkan sekolah dan puluhan rumah terendam banjir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media pasbana.com, kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daeraha (BPBD) Limapuluh Kota Hendri Yoni didampingi Sekretaris Nur Akmal melalui via selulernya kepada media online pasbana.com, Kamis (24/8), mengatakan, banjir bandang ini terjadi pukul 02.00 WIB dini hari melanda empat jorong di dua nagari kecamatan Lareh Sago Halaban.

Keempat jorong itu, satu di Nagari Batu Payuang yakni Jorong Subarang Aia dan tiga di Nagari Balai panjang, yaitu Tampuang Kodok, Tareh, dan Lurah Bukik

Tak hanya itu, bencana ini juga  menyebabkan 20 unit rumah dan satu sekolah SD 03 Balai Panjang ikut terendam air dan satu sekor sapi serta menghanyutkan belasan kandang ternak lainnya, sebutnya.

Sementara ketinggian air mencapai 30 hingga 40 cm atau setinggi lutut orang dewasa dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Limapuluh Kota Ramadinol, menyebutkan, meluapnya Sungai Batang Mangkiti dikarenakan tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir, bahkan hujan itu turun sangat deras setelah musim kemarau beberapa bulan sebelumnya.

“Kemungkinan longsor terjadi ini diakibatkan karena Bukit Cermin. yang pernah terbakar pada September 2016 lalu dan ikut mengundang naiknya air Sungai Batang Mangkiti dan longsor di Bukit Cermin akibat tingginya curah hujan. Kondisi itu diperparah menyusul gundulnya bukit tersebut akibat terbakar 2016, kata Ramadinol.

Ia menambahkan saat air mulai mengenangi pemukiman, sebagian warga belum tidur, dan nongkrong di warung hingga larut malam.

Melihat air mulai meluap, sebagian masyarakat langsung membangunkan warga lain dan lansung menyelamatkan barang-barang yang ada di tempat tinggal mereka.

Saat ini air telah mulai surut dan masyarakat bersama TNI, Polri dan BPBD tengah membersihkan tanah dari dalam rumah serta sekolah yang terkena dampak bencana tersebut dan Alhamdulillah tidak korban jiwa dalam bencana ini, ulasnya. (Bayu Denura)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update