Limapuluh Kota - Wakil bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan langsung tinjau lokasi bencana di tiga Jorong, kenagarian Balai Panjang, kecamatan Lareh Sago Halaban, Kamis (24/8) mengatakan kepada media ini, bencana banjir bandang atau air bah yang terjadi di Nagari Balai Panjang, diduga disebabkan meluapnya aliran batang sungai di kawasan setempat, karena tidak mampu menampung debit air hujan.
Tadi malam daerah kita dilanda bencana banjir, tepatnya di nagari Balaipanjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang siang sampai malam, sebut Ferizal Ridwan.
Ferizal menyebutkan, menurut laporan hasil pantauannya Tim SAR BPBD Limapuluh Kota di lokasi, banjir air bercampur lumpur tersebut disebabkan akibat meluapnya Batang Mangkisi di kawasan Lurah Bukit, nagari Balaipanjang. Dimana, sungai tersebut bersumber atau berhulu dari Bukit Barisan kawasan Bukit Cermin.
Luapan air tersebut kemudian membawa material tanah dan kayu lalu menggenangi ratusan hektar sawah, menghantam 2 buah jembatan, 1 bangunan Sekolah Dasar (SD) serta sekitar 67 rumah penduduk. Banjir juga sempat merusak ruas badan jalan serta infrastuktur lainnya, kata Ferizal Ridwan.
Saya sudah intruksikan beberapa langkah-langkah penyelamatan sebagai upaya tangap darurat. Saya sudah intruksikan BPBD dan OPD terkait melakukan pendataan, penyelamatan dan membuat pelaporan secara adminitrasi. Saya imbau semua pihak terutama unsur pemerintah daerah ikut membantu, agar penanganan tanggap darurat cepat terlaksana, sebut Ferizal.
Pagi itu, Tim BPBD Limapuluh Kota, aparatur kecamatan Lareh Sago Halaban bersama masyarakat langsung bergotong-royong membersihkan yang terkena dampak banjir. Tim Pemadam dari Dinas Kebakaran juga dikerahkan ke lokasi, guna melakukan pembersihan terutama bangunan.
Dari keterangan masyarakat, Riki (31) th, genangan air di pemukiman penduduk mulai diketahui sekitar pukul 11.40 WIB dan mulai menggenangi kawasan penduduk yang berada di sekitar aliran sungai. (Bayu Denura)