Padangpanjang – Minangkabau Silek Retreat perdana dilaksanakan di Kota Padangpanjang. Pembukaan Minangkabau Silek Retreat dilaksanakan di Komplek Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Kota Padangpanjang Kamis (24/8).
Minangkabau Silek Retreat dihadiri oleh 9 Negara, baik domestic maupun mancanegara dengan jumlah sebanyak 30 orang, yang terdiri dari Indonesia, Inggris, Spanyol, Jerman, Malaysia, Singapure, Irlandia, Ceko dan Amerika.
Walikota Padangpanjang Hendri Arnis, melalui Plt Sekretaris Daerah Indra Gusnady, membuka secara resmi alek Minangkabau Silek Retreat. Dan ia mengatakan, silek merupakan salah satu warisan budaya Minangkabau yang diminati oleh orang banyak, baik itu yang berada di negeri sendiri maupun dari luar negeri.
Sehingga Pemerintah Kota Padangpanjang menggagas sebuah event, yang dapat meningkatkan citra Kota Padangpanjang sebagai tujuan wisata dan kekayaan alam, dan budaya yang menjadi ciri khas Minangkabau itu sendiri.
“Alek Minangkabau Silek Retreat merupakan salah satu upaya mempromosikan pariwisata Kota Padangpanjang, dan Alhamdulillah mendapat respon positif dari penggiat dan pelaku silat baik di dalam dan luar negeri,” ungkap Indra Gusnady.
Indra Gusnady berharap Alek Minangkabau Silek Retreat dapat berjalan sukses, sehingga dapat dijadikan ivent tahunan, “mengangkat silek sebagai salah satu ivent yang dapat mendatangkan wisatawan,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padangpanjang, Fauzan, melalui Sekretaris, Dalius, mengatakan kegiatan Minangkabau Silek Retreat bertujuan untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan silat Tradisional Minangkabau di dunia sebagai warisan budaya bangsa.
“Selain itu, kegiatan Minangkabau Silek Retreat juga sebagai ajang promosi pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif. Serta tujuan kita, untuk menghadirkan pelaku silat tradisi yang berada di luar Indonesia, untuk mengetahui kondisi dan perkembangan silek teradisional Minangkabau di luar negeri,” ucap Dalius.
Kabid Pariwisata, Medi Rosdian S.Sos, menambahkan Minangkabau Silek Retreat ini lebih mengarah untuk mengembalikan lagi jati diri minangkabau, dengan mengembalikan silek kepada bentuk aslinya.
“Selama ini silek dimainkan dinegara luar tidak terkawal dengan baik, karena orang memainkan tidak menggunakan bahasa Minang. Dan kini kita ingin mengembalikan silek kepada bentuk aslinya seperti seni, gerak dan bahasanya” terang Medi.
Medi juga mengatakan, yang di kompanyekan dalam Alek Minangkabau Silek Retreat salah satunya Bangga Bagalembong, “Karena cirri khas Silek Minangkabau pakai galembong, dan kita akan mengangkat cirri khas itu,” lanjutnya.
Azman Daud, Salah seorang Participan dari Malaysia, mengatakan ia ingin memurnikan pergerakan silek Minang yang ada di Malaysia, dengan mempelajari bagaimana gerakan dari silek itu sendiri, karena dimalaysia sudah banyak campuran dari berbagai perguruan.
“Kami disini ingin mempelajari kembali, karena apabila ingin mempelajari silek Minang yang asli memang disini tempatnya. Dan kini kami ingin memurnikan kembali silek-silek asli minang di Malaysia, kami disini ingin mendalami, mempelajari, serta mengkoreksi perbedaan silek tersebut,” ucapnya.
Kegiatan Minangkabau Silek Retreat akan menampilkan 40 pasang aliran-aliran silek yang ada di Minangkabau. Dan Minangkabau Silek Retreat dilaksanakan mulai Rabu (23/8) hingga Rabu (30/8) yang bertempat di PDIKM dan Gelanggang Silek Lanyah. (Delma)