Padangpanjang– Puluhan siswa SMA Negeri 1 Sumatera Barat di Kelurahan Gantiang Kecamatan Padangpanjang Timur, yang mengalami mual, muntah-muntah dan BAB pada (12/7) lalu dipastikan karena keracunan makanan, yaitu dari soto yang dikonsumsi siswa saat sarapan pagi, hasil pemeriksaan laboratorium menyebutkan, penyebab keracunan para siswa tersebut adalah bakteri Staphylococcus Aureus.
Baca berita terkait di PULUHAN SISWA SMAN 1 SUMBAR DIDUGA KERACUNAN USAI SARAPAN PAGI DENGAN SOTO AYAM
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang Drs. Nuryanuwar saat dikonfirmasi, Rabu (9/8) kemarin menyebutkan hasil labor terhadap sampel makanan yang dikonsumsi siswa SMA 1 Sumbar beberapa waktu lalu menunjukan keracunan yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus Aureus.
“Hasil pemeriksaan terhadap sampel makanan memang sudah keluar dan memang disebaban oleh bakteri dari soto yang dikonsumsi siswa, kita sudah panggil kepala sekolah untuk antisipasi agar peristiwa serupa tidak lagi terulang,” ungkap Nuryanuwar.
Dijelaskan Nuryanuwar, kepada kepala sekolah untuk lebih meningkatan perhatian terhadap bidang kesehatan, terutama masalah kebersihan dan kehigienisan dari bahan makanan yang digunakan dengan melibatkan kepala seksi pembinaan Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang.
“Memang intinya masalah kebersihan, kita ingatkan agar bahan-bahan makanan yang digunakan adalah bahan-bahan yang baru dan jangan menggunakan, siswa kan membeli, kan pakai kontraktor itu, karena siswa yang membutuhkan banyak tiga kali sehari, ini bukan jumlah yang kecil, untuk itu kateringnya harus yang profesional yang memiliki tenaga ahli tata boga dan ahli gizi yang juga profesional yang akan melakukan pembinaan dan pengawasan,” papar Nuryanuwar.
Kedepan, jelas Nuryanuwar, pihaknya sudah menyarankan kepada pihak sekolah untuk melibatkan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di wilayah kerja, tapi yang utama sekali adalah tenaga profesional dengan keberadaan ahli gizi dan ahli tata boga dan dengan pengawasan seperti itu diharapkan kejadian serupa tidak lagi terulang.
Sementara itu terkait kasus KLB diare yang dialami 12 orang warga RT II Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Padangpanjang Timur, dikatakan Nuryanuwar, sudah di tangani oleh Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang, namun untuk mengetahui penyebab diare masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
“Untuk kasus Diare ini, kami sudah turunkan tim, namun apa penyebab diare yang dialami warga tersebut, kita masih menunggu hasil pemeriksaan labor terhadap sampel makanan yang dikonsumsi warga sebelumnya, hasil pemeriksaan laboratorium sekitar 15 hari,” tambah Nuryanuwar.
Dengan kasus keracunan dan diare yang dialami masyarakat tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang Nuryanuwar, mengajak masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kehigienisan makanan yang dikonsumsi, karena dua kasus tersebut berawal dari dua faktor tersebut.
Sementara itu Plt. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumbar Nurlaili Fiza, saat dikonfirmasi Tim Pasbana.com, Jumat (11/8) kemarin sudah mengambil langkah dengan berkoordinasi dengan Komite Sekolah, terkait hasil pemeriksaan labor yang menyebutkan siswa positif keracunanan makanan.
Baca juga berita terkait di BERIKUT PENJELASAN KEPALA SEKOLAH SMAN 1 SUMBAR DAN KEPALA DINAS PROVINSI TERKAIT KERACUNAN YANG TERJADI DI SEKOLAH UNGGUL TERSEBUT
“Ya betul, kebetulan kontrak dengan perusahaan yang lama sudah habis, dari pembicaraan bersama Komite Sekolah, besok direncanakan pemilihan katering yang baru, Sabtu (12/8) dan hasil rapat dengan Komite Sekolah kemarin disepakati untuk memperpanjang kerjasama dengan CV. Putra Jaya untuk kebutuhan catering sampai ditunjuknya catering yang baru,” jelas Nailil Fiza saat dihubungi, melalui ponselnya kemarin.
Untuk pengawsan terhadap menu catering siswa sampai ditunjuknya katering baru, Komite Sekolah dan pihak Sekolah melibatkan Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang agar pengawasan terhadap kebersihan dan kehigienisan siswa lebih terjaga. Untuk menunjuk catering baru, Sekolah bersama Komite Sekolah harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya memiliki tenaga ahli gizi, ahli tataboga, sertifikasi higienis dan tes kesehatan bagi tenaga kerjanya.
“Untuk menunjuk catering baru harus memenuhi beberapa syarat untuk bisa bekerja sama dengan kami, untuk ini kami juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang dan memberikan pengarahan tentang kehigienisan makanan, kesehatan tenaga kerjanya dan cara mengemas makanan dengan baik,” tambah Nailil.
Plt. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumbar, Nailil Fiza, menyebutkan kerjasama dengan CV. Putra Jaya, sejak September 2014 lalu untuk menyiapkan catering bagi ratusan siswa siswi di SMA Negeri 1 Sumbar dan kontrak dengan CV. tersebut berakhir pada Juli lalu.
Semantara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar , Burhasman saat di konfirmasi di ruang kerjanya (17 /7) lalu, menyampaikan, setelah hasil dari labor keluar, semua keputusan di serahkan kepada sekolah, di pakai atau tidaknya pihak ketiga dalam pengelolaan makanan siswa dan siswi di sekolah tersebut.
"Kalo urusan terkait rekanan pihak ketiga dalam penyelenggaraan makanan, semuanya kita serahkan ke pihak sekolah untuk mengambil keputusan, kita dari dinas hanya menerima laporannya saja, dan selama ini memang tidak ada masalah, namun kalau memang hasil dari labor positif ada bakteri dalam makanan, itu kita kembalikan kepada pihak sekolah untuk memutuskannya, masih di pakai atau tidaknya rekanan tersebut, yang jelas kejadian seperti ini kita tidak inginkan terulang kembali." tutup Kadis. (Ade)