Bukittinggi-- Dalam rangka menjawab tantangan pendidikan Islam, IAIN bukittinggi mengadakan studium generale dengan mendatangkan Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA Direktur Jendral Pendidikan Islam pada (29/08) di Student Center IAIN Bukittinggi. Tema yang diusung pada acara ini yaitu Pengembangan Perguruan Tinggi dan Tantangan Radikalisme. Kuliah umum Pembuka semester ganjil ini diikuti oleh dosen, pegawai dan seluruh civitas akademika IAIN Bukittinggi.
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA Direktur Jendral Pendidikan Islam mengatakan bahwa dengan potensi Islam yang ada di Indonesia. Maka visi kita ke depan Indonesia bisa menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia.
Perguruan tinggi agama islam saat ini menjadi benteng radikalisme. Jadi tugas fundanmental kita adalah merawat Islam di indonesia saat ini ungkapnya.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu cepatnya sehingga berpenetrasi masuk kepada kebidupan kita. Jika kita tidak bisa memfilter maka akan merusak tatanan Islam di Indonesia.
Perguruan tinggi agama islam seharusnya bisa merawat ini. Ada tiga tugas perguruan tinggi yaitu mencerdaskan, merawat keberagamaan dan mencerdaskan masyarakat melalui sikap. Ujarnya.
“Ada tiga persoalan Islam di Indonesia. Pertama persoalan keterbelakangan, kedua radikalisme global ketiga Persoalan primodialisme antara sunni dan syiah.” Tegasnya.
Rektor IAIN Dr. Ridha Ahida, M.Hum Bukittinggi mengucapkan terima kasih kehadiran bapak direktur jendral pendidikan islam. Disela kesibukannya bisa hadir dalam pembukaan perkuliahan di IAIN Bukittinggi, mudah-mudahan ini bisa menjadi semangat bagi mahasiswa dalam perkuliahan semester ini.
Terkait tema ia mengatakan Kita ingin menciptakan islam yang rahmatan lil alamin, yang menyejukkan bagi masyarakat.
Untuk itu,saat ini IAIN Bukittinggi meningkatkan semua kualiatas. Baik kualitas dosen, pengajaran dan alumni. Tidak hanya itu peningkatan sarana dan prasarana ditingkatkan tahun ini. (Ilham M)
