(Cover Buku Naskah Lakon Menjilat Bulan Karya: Sulaiman Juned)
|
Padangpanjang - Akmal, Ketua Panitia Peluncuran kumpulan Naskah lakon Menjilat Bulan Karya Sulaiman Juned saat ditemui di Sekretariat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang (26/8) mengatakan, “Kumpulan naskah lakon Menjilat Bulan yang berisi empat naskah lakon Jambo Luka Tak Teraba, Jambo Beranak Duri dalam Daging, Jambo Bunga Api Bunga Hujan, dan Jambo Inong diterbitkan FAM Fubhlishing bekerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet akan diluncurkan di Ruang Audio Visual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang pada Pukul 13.30 Wib s.d Selesai, Minggu 24 September 2017 mendatang.
Buku tersebut dibedah oleh Dr. Sahrul, S.S., M.Si dosen Prodi Teater ISI Padangpanjang dan Muhammad Subhan, S.SosI (Novelis, dan Ketua FPL Kota Padangpanjang) Tutur Fotografer Kota Padangpanjang ini.
Fakhrunnisa, Sekretaris Panitia mengatakan “kepada masyarakat pencinta sastra di Sumatera Barat silakan mendaftarkan diri ke sekretariat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang mulai sekarang, atau Via SMS/ WA ke nomor 082385373324 biaya pendaftaran Rp. 100.000,-.
Peserta mendapatkan 1 (satu) eksp buku, kudapan dan sekaligus diskusi dalam bedah buku. Peserta terbatas sampai dengan 40 orang peserta, pendaftaran ditutup. Ayo bersegeralah” Ungkap penyair muda dan Aktris teater ini.
Sulaiman Juned mengatakan “Menjilat Bulan merupakan hasil dari merebut, mengintip, merasakan gagasan berseting Aceh. Mencatat peristiwa sosial tentang anak-anak yang menjadi yatim atau diyatimkan.
Membaca kampung dan membahasakan perempuan-perempuan janda, sejarah sebuah negeri yang tak pernah sunyi dari sengketa. Kisah luka, duka, sakit, pahit, getir tak pernah reda sementara marah, dendam tersimpan rapi di bawah bantal sebab di luar selalu hitam”. Ungkap penyair yang juga dosen Prodi Teater ISI Padangpanjang.
Muhammad Subhan mengatakan “Menjilat Bulan merupakan kecerdasan Sulaiman Juned sebagai sastrawan dalam mengolah sebuah rekaan yang direbutnya seolah-olah kenyataan hidup manusia. Sulaiman Juned mampu memanfaatkan realitas yang diseleksinya dalam ruang perenungan lalu melahirkan pesan sebagai transformasi moral dengan seting Aceh. Ayo hadiri peluncuran dan bedah bukunya serta miliki bukunya yang layak untuk dinikmati” Tutur Novelis Padangpanjang ini. (*)