Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Serang Kantor Walinagari Batu Bajanjang Karena Merasa Tertipu

24 Agustus 2017 | 07:43 WIB Last Updated 2017-08-24T00:43:29Z

SOLOK – Dampak sosial dalam upaya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau Geothermal di Kabupaten Solok semakin terlihat, seperti yang terjadi pada, Selasa (22/8) ratusan warga menyerbu kantor Wali Nagari Batu Bajanjang dalam meminta kejelasan tentang pembangunan PLTP tersebut.

Aksi yang dilakukan warga ini buntut dari pemanggilan Ninik Mamak Nagari Batu Bajanjang beberapa hari sebelumnya oleh Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, SE. Dalam pertemuan tersebut membahas akan dibentuknya suatu tim untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau Geothermal dilakukan.

“Dalam pertemuan tersebut membahas akan dibentuknya suatu tim yang independen untuk melakukan sosialisasi kepada warga tapi, kok sekarang pihak Nagari malah melakukan rapat dalam penyiapan lahan untuk pembangunan perkantoran” ujar warga kepada awak media di lokasi.

Berselang beberapa jam, Camat Lembang Jaya dan Wali Nagari Batu Bajanjang akhirnya mau menemui warga yang menyampaikan aspirasinya diluar kantor Wali Nagari. Namun, Riki Carnova selaku Camat Lembang Jaya berharap masyarakat tidak membentuk kelompok-kelompok dalam melakukan penolakan apalagi membawa-bawa Lembaga Bantuan Hukum (LBH) ataupun LSM.

“Saya berharap masyarakat tidak lagi membentuk kelompok-kelompok atau membawa-bawa nama LBH dan LSM dalam melakukan penolakan supaya tidak mendangkan permasalahan baru” katanya dihadapan masyarakat yang memenuhi halaman kantor Wali Naga Batu Bajanjang.

Sedangkan dalam menanggapi aspirasi warga tersebut, pihak Nagari siap mendukung warga. Semisalnya warga menolak, Nagari pun akan siap menolak meskipun akan berlawanan dengan pemerintah Kabupaten.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yang ditemui disela-sela aksi membenarkan aspirasi yang disampaikan warga. “Apa yang disampaikan warga tersebut benar adanya, malahan undangan rapat yang diberikan kepada Ninik Mamak baru datang tadi pagi” ungkap Alimudin.

Alimudin juga menjelaskan adanya pembodohan yang dilakukan Bupati terhadap masyarakat. Dirinya merasa ditipu oleh sang Bupati pasalnya, apa yang dikatakan orang nomor satu di Kabupaten Solok tersebut tidak sesuai dengan realita dilapangan.

“Katanya (Bupati, red) akan membentuk tim independen terlebih dahulu sebelum melakukan penyiapan lahan, tapi ini malah sebaliknya” ketusnya.

Selaku tokoh masyarakat, Alimudin berharap Gusmal Dt Rajo Lelo selaku Bupati Solok membatalkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi ini. “Saya berharap Bupati membatalkan proyek ini, sekarang baru sebagian kecil masyarakat namun tidak menutup kemungkinan akan ada lebih banyak lagi yang datang untuk menolak pembangunan pembangkit listrik ini” harapnya. (Sumber: Sumbartoday.com)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update