Notification

×

Iklan

Iklan

Gajah Betina Di TMSBK Bukittinggi Mati

27 September 2017 | 09:00 WIB Last Updated 2017-09-27T02:00:45Z

Bukittinggi  -- Setelah menderita sakit selama tiga bulan terakhir, akhirnya seekor Gajah betina bernama Bita Sattwa koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang Bukittinggi, pada Selasa (26/9/2017) ditemukan mati di kandangnya.

Bita yang telah berusia 28 tahun tidak dapat bertahan melawan penyakit yang dideritanya, dan akhirnya dinyatakan mati sekitar pukul 16.45 WIB sore tadi, setelah diperiksa tim dokter hewan TMSBK tidak bernyawa lagi.

Menanggapi kematian Gajah ini Wali Kota Bukittinggi M. Ramlan Nurmatias mengatakan, hewan ini sudah dimonitor dua orang dokter hewan tetap di TMSBK Bukittinggi dalam tiga bulan terakhir, dan dirawat secara intensif, namun kondisi fisiknya terus menurun.

“Perawatan dan pengobatan telah dilakukan secara maksimal, juga dengan mendatangkan datangkan dokter spesialis Gajah Wisnu Wardana dari Jakarta, untuk membantu dokter hewan di TMSBK. Namun kondisinya tidak dapat diselamatkan,” jelasnya.

Malam ini sambung M. Ramlan Nurmatias, pihak dokter hewan TMSBK langsung melakukan Nekropsi atau pembedahan terhadap hewan, agar nantinya dapat diketahui apa penyakit yang diderita Gajah ini.

“Setelah proses Nekropsi selesai dilakukan, dan sampel bagian organ dalamnya telah diambil, bangkai Gajah ini dikuburkan disamping kandangnya, dengan bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum,” terangnya. 

M. Ramlan Nurmatias menambahkan, segala upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan Gajah betina itu, dan kedepan agar kejadian yang sama tidak terulang pada hewan lainnya, saat ini Pemko Bukittinggi telah meminta pada pihak TMSBK untuk melaporkan kondisi kesehatan satwa per satu minggu dan per satu bulan, sehingga saat ada hewan yang sakit dapat dilakukan pertolongan.

“Di TMSBK Bukittinggi ini terdapat sepasang gajah. Dengan matinya gajah betina bernama Bita ini, sekarang hanya tinggal seekor Gajah jantan bernama Zidan, dan kedepan Pemko Bukittinggi akan berupaya mendatangkan seekor Gajah betina lagi, untuk menemani Gajah jantan ini,” tukasnya.

Sementara itu Pengendali ekosistem hutan BKSDA Bukittinggi, AA Jusmar menjelaskan kondisi kesehatan gajah betina ini semakin memburuk sejak dilakukan pemeriksaan Selasa sore oleh dokter hewan.

"Memang sejak tiga bulan terkahir Bita mengalami sakit yang dianalisa kekurangan fosfor. Sehingga Selasa sore semakin drop dan tidak tertolong lagi. Malam ini kita lakukan pembedahan dan beberapa organ dalam diserahkan ke laboratorium hewan Veteriner di Baso untuk diteliti lebih lanjut," ulasnya. (rilis rri )

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update