![]() |
Acara Peluncuran Dan Bedah Buku Kumpulan Naskah Lakon " Menjilat Bulan" , Minggu ( 24 /9 ) |
Padang Panjang - Bertempat di Ruang Audio Visual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang , Minggu 24 September 2017, acara peluncuran kumpulan naskah lakon " Menjilat Bulan " Karya Sulaiman Juned berjalan sukses.
Kumpulan naskah lakon " Menjilat Bulan " yang berisi empat naskah lakon Jambo Luka Tak Teraba, Jambo Beranak Duri Dalam Daging, Jambo Bunga Api Bunga Hujan, dan Jambo Inong diterbitkan oleh FAM Fubhlishing bekerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet.
Dan acara peluncuran dirangkai dengan Bedah Buku Menjilat Bulan oleh Dr. Sahrul, S.Sn., M.Si yang merupakan dosen Prodi Teater ISI Padangpanjang dan Muhammad Subhan, S.Sos.I yang merupakan Novelis, dan Ketua FPL Kota Padangpanjang. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Dr. H. Novi Hendri Dt. Bagindo Saidi , SE, M.Si . Dalam sambutannya, Novi Hendri menyampaikan apresiasi yang tinggi atas diluncurkannya karya fenomenal Dr. Sulaeman Juned ini.
Kepada hadirin dan undangan yang hadir, Sulaiman Juned mengatakan “Menjilat Bulan " merupakan hasil dari merebut, mengintip, merasakan gagasan bersetting Aceh. Mencatat peristiwa sosial tentang anak-anak yang menjadi yatim atau diyatimkan.
Membaca kampung dan membahasakan perempuan-perempuan janda, sejarah sebuah negeri yang tak pernah sunyi dari sengketa. Kisah luka, duka, sakit, pahit, getir tak pernah reda sementara marah, dendam tersimpan rapi di bawah bantal sebab di luar selalu hitam.
![]() |
Dr. Sahrul memberikan penjelasan dalam rangkaian acara bedah buku " Menjilat Bulan" |
Namun, ada yang cukup istimewa dari proses penulisan " Menjilat Bulan" saat Dr. Sahrul, S.Sn., M.Si membedahnya. Disebutkan bahwa Sulaeman Juned memulai penulisan " Menjilat Bulan" dari tahun 1999 . Berlanjut dari Naskah Lakon pertama Jambo Luka Tak Teraba, dilanjutkan Jambo Beranak Duri Dalam Daging, Jambo Bunga Api Bunga Hujan, dan Jambo Inong , yang akhirnya berhasil dibukukan pada tahun 2017 ini.
Sebuah bukti kesabaran , ketekunan, dan konsistensi Sulaeman Juned dalam berkarya. Menulis memang bukanlah pekerjaan yang ringan. Oleh penulis asal Jepang Haruki Murakami, penulis diibaratkan sebagai yang sedang mengikuti pertandingan lari maraton. Demi mencapai garis finish, seseorang harus cerdik mengatur tenaga agar tak kelelahan di tengah jalan. Inilah yang perlu diteladani oleh para penulis muda dalam berkarya. Dan Adun , panggilan akrab Sulaeman berhasil melaluinya.
Demi merampungkan sebuah draft naskah, seorang Sulaeman Juned perlu menyisihkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menggodok ide dan mulai menuliskannya. Tak lekang oleh panas dan tak kuyup oleh hujan. Dan selama hampir 18 tahun, tak sedikit karya-karya lain pun telah dihasilkan oleh Sulaeman Juned.
Proses menulis yang panjang membutuhkan tenaga dan komitmen yang tidak main-main. Untuk menjadi penulis yang bisa konsisten menghasilkan karya, tentu harus rela bekerja keras untuk terus menulis — tak peduli apapun rintangan yang menghadang di depan. Menulis secara konsisten bukanlah sebuah perkara yang mudah. Butuh usaha dan kerja keras untuk itu.
Inilah sebuah pelajaran berharga yang mampu Pasbana.com tangkap dari Acara Peluncuran dan bedah buku " Menjilat Bulan" Karya Sulaeman Juned ini. Semoga keteladanan dalam berkarya yang ditunjukkan oleh Sulaeman Juned mampu menginspirasi dan memotivasi para penulis dan seniman untuk terus produktif dalam menghasilkan karya. ( Budi)