Payakumbuh - Selanjutnya DPRD kota Payakumbuh menggelar Rapat Istimewa dalam rangka mendengarkan pidato sambutan Walikota Payakumbuh 2017-2022 Senin pagi (25/09).
Dimulai pukul 10.00 Wib, rapat paripurna istimewa tersebut dihadiri Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Wakil Walikota Erwin Yunaz, Anggota Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Komandan Batalyon 131/BS, Sekda, Asisten, Kepala OPD, Camat, Lurah, Ketua MUI, Ketua LKAAM, ketua Karang Taruna, Ketua KAN, Ketua TP PKK Henny Falepi, Ketua GOW, ketua Dharma Wanita, pimpinan Parpol dan LSM se Kota Payakumbuh.
Mengawali pidato perdananya, Walikota mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena telah mensukseskan Pilkada Payakumbuh tahun 2017, sehingga berjalan dengan baik dan aman. Ini membuktikan bahwa Payakumbuh adalah kota yang demokratis dengan tatanan nilai masyarakat yang tinggi.
"Mari kita bersatu padu membangun keharmonisan dengan semangat Payakumbuh maju, sejahtera, dan bermartabat, dengan semangat kebersamaaan menuju Payakumbuh Menang. Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Suwandel Muchtar, terima kasih atas kerja-samanya selama 5 tahun ini, semoga pengabdiannya menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT," ujar Riza.
Riza menceritakan 9 prioritas pembangunan selama 5 tahun sebelumnya 2012-2017 sebagai berikut, peningkatan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis UMKM, pengembangan pariwisata dan budaya daerah, penurunan tingkat kemiskinan fan pengangguran, penyelenggaraan pemerintahan yang baik, peningkatan iman dan taqwa, peningkatan pemerataan dan kualitas pendidikan serta revolusi mental, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, perbaikan kualitas lingkungan hidup, dan peningkatan sarana dan prasarana.
Menurut Riza, kesembilan prioritas pembangunan tersebut sebagian besar sudah tercapai targetnya dan telah dilaksanakan secara optimal oleh pemerintah daerah. Namun dibalik itu semua masih ada capaian yang belum sesuai harapan. "Kita harus jujur menyatakan hal ini karena Payakumbuh butuh bukti, bukan pencitraan atau sekedar selfie," ujar Riza.
Capaian yang belum diselesaikan diantaranya pembangunan masjid Raya, pasar yang representatif, peningkatan PAD lebih signifikan, peningkatan kapasitas layanan RSUD, penambahan debit air PDAM, pemberian kesempatan kerja yang lebih banyak dan gagasan Payakumbuh memiliki "Sovereign Wealth Fund."
Fokus pada periode kedua adalah menghadirkan kesejahteraan bagi seluas-luasnya masyarakat Payakumbuh. Kata kuncinya adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan profesionalisme birokrasi sebagai langkah pendorong pembangunan perekonomian yang tangguh, unggul, dan berdaya saing.
"Insya Allah kami memiliki keyakinan ini bisa dikerjakan karena jalan terang untuk itu sudah kita dapatkan. Kalau perlu kita menjadi contoh bagi daerah lain bagaimana mengurusi kesejahteraan rakyat. Kita menargetkan dalam jangka panjang, pada tahun 2045, tepat 100 tahun Indonesia Merdeka, Payakumbuh akan menjadi Kota dengan GDP per Kapita tertinggi di Indonesia," ujar Riza.
Riza menutup pidatonya dengan dasar berpijak pembangunan adalah akhlak dan budaya. Jangan sampai pembangunan membuat kita jauh dari agama dan tercerabut dari akar budayanya. "Tekad kami ke depan berusaha menjadi pemimpin yang benar dan baik sebagaimana bahasa AlQuran, Hafizun Alim yang bermakna keterpanggilan dan kesiapan untuk menunaikan amanah yang dilandasi pengetahuan dan kebijaksanaan dalam memahami apa yang akan dikerjakan," pungkas Riza. (Bayu Denura)