Sepekan Pasca Tragedi Berdarah Di Pilubang
LIMAPULUH KOTA -Sepekan pasca tragedi Pilubang, Harau, Limapuluh Kota yang menewaskan seorang petani pada Minggu 10/09/2017 lalu, puluhan polwan yang tergabung di dalam Tim Melawan Kekerasan (Mekar) Polres 50 Kota menggelar trauma healing. Pemulihan mental terhadap perempuan dan anak.
Tindakan pengurangan rasa trauma ini, dilakukan Tim Mekar dan bekerasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pemkab Limapuluh Kota. Kegiatan diikuti ratusan anak dan kalangan perempuan di Pilubang. Termasuk niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai dan parik paga nagari.
Acara tersebut dibuka secara resmi Kapolres 50 Kota AKBP Haris Hadis, bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKB-PPA) Yenni Elvi, di kantor Walinagari Pilubang, Harau, Limapuluh Kota, Minggu (17/9).
Kami di sini hadir sebagai representasi negara pasca tragedi Pilubang. Ibu-ibu dan kalangan anak tidak perlu takut, tidak boleh larut dalam kesedihan, saatnya bangkit dan kembali beraktifitas seperti biasa, kata AKBP Haris Hadis didampingi Kepala Satuan Binmas Iptu Afdal serta sejumlah perwira Polres.
Sedangkan Yenni Elvi, hadir bersama Kepala Bidang PPA Yulia Masna, para pengurus harian P2TP2A serta Desemberi P Chaniago yang sekaligus Ketua Badan Amil Zakat Nasional Limapuluh Kota dan penyelenggara Pemerintahan Nagari serta KAN Pilubang.
Kegiatan pemulihan mental, berlangsung di dua lokasi berbeda. Pertama di Aula Kantor Walinagari untuk kalangan perempuan, dan di areal Sekolah Dasar setempat bagi anak-anak. Sedikitnya, ada 60-an orang anak-anak Pilubang diberikan semangat menghilangkan rasa trauma dari Tim Mekar dan psikolog serta tim P2TP2A.
Kapolres AKBP Haris memastikan, akan rutin melakukan recovery mental dan trauma healing kepada anak-anak di Pilubang. "Sebulan sekali minimal, kami akan kembali lagi ke sini. Tentu, juga bersama-sama dengan P2TP2A dan Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PPA," jelas Haris. (Bayu Denura)