 |
| Ilustrasi |
Padangpanjang – Perasaan takut dan trauma masih melekat di diri Ditha Faradilla Melenia, siswi kelas 12 jurusan IPS di SMA N 2 Padangpanjang, yang berhasil kabur saat dibawa oleh salah seorang tukang ojek yang tak ia kenal.
Singkat kejadian, Ditha mengaku dirinya berasal dari Dharmasraya dan ia kos di belakang SMPN 5 Kota Padangpanjang. Saat hendak berangkat kesekolah dirinya sedikit terlambat dan memutuskan untuk naik ojek agar cepat sampai disekolah.
“Saat saya baru keluar dari Kos, dan berniat mencari ojek, langsung salah satu ojek lewat, lalu berhenti dan menawarkan ojeknya kesaya “Ojek diak” dan saya mengatakan “iyo da, antaan wak ka SMA N 2”, saya langsung mengiyakan karena sedikit buru-buru takut terlambat,” ungkap Ditha.
Namun, saat ojek tersebut mulai jalan, Ditha kembali mengatakan bahwa tujuannya ke SMA N 2, takut tukang ojek tersebut tidak mendengar perkataannya tadi. Karena Ditha merasa ojek yang ia tumpangi tidak melewati jalan yang biasa ia tempuh saat hendak pergi kesekolah.
“Saat saya bilang tujuan saya ke SMA N 2, tukang ojek tersebut mengatakan memang kesini jalannya. Dan saya mulai ragu karena jalan ke SMA N 2 memang bukan kesana,” ungkap Ditha.
Ditha juga menambahkan, sesampai di pertigaan tukang ojek tersebut seperti memberi kode kepada salah seorang temannya yang menunggu disana. Dan temannya mulai mengikuti ojek yang Ditha tumpangi.
“Disana saya merasa ada yang aneh, dan saya kembali mengatakan ke tukang ojek bahwa tujuan saya bukan kesini namun ke SMA N 2. Tetapi tukang ojek tersebut tetap ngotot mengatakan memang jalan SMA N 2 disana,” lanjut Ditha.
Dan merasa ia dibawa kabur oleh tukang ojek, ia mencari cara agar bisa terbebas dari ojek tersebut. Dan Ditha memilih lompat dari atas ojek meskipun ia akan terjatuh nantinya.
“Dan saat itu, saya berada dijalan menuju ke RSUD Padangpanjang, dan kebetulan disana ada Polisi Tidur, saya memilih lompat dari motor tersebut, karena saat melewati Polisi Tidur, ojek tersebut sedikit melambatkan laju kendaraannya,” terangnya.
Saat Ditha terjatuh dari ojek yang ia tumpangi, ojek tersebut sama sekali tidak menghiraukannya, dan ojek itu malah langsung mempercepat laju kendaraannya dan meninggalkan Ditha.
Ditha mengaku, saat ia jatuh dari ojek tersebut ia dibantu sama kakek-kakek yang saat itu melewati jalan yang sama dengannya. Dan kakek tersebutlah yang mengantarkan Ditha kembali kesekolah.
“Yang saya ingat, Ojek yang saya tumpangi merk Honda Beat warna merah, orangnya putih dan berbadan tidak terlalu kurus. Sementara temannya yang mengikuti saya satu lagi, berbadan agak sedikit besar, tapi saya tidak ingat motornya apa, yang pasti umur mereka kira-kira 20 hingga 23 tahun,” ungkap Ditha.
Kepala SMA N 2 Padangpanjang Hendra Arinal S.Pd M.Si, melalui Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas Ahmad Ardila S.Pd, saat dikonfirmasi Pasbana.com Sabtu (9/9), membenarkan bahwa ia telah mendapat laporan dari siswi yang bersangkutan mengenai kejadian tersebut.
“Kejadian ini pada Selasa (5/9), dan Ditha saat kembali kesekolah tetap mengikuti proses belajar, dan ia hanya mengatakan kejadian yang ia alami kepada guru yang mengajar pada saat jam tersebut, karena guru tersebut menanyakan mengapa ia menangis saat sampai disekolah,” ungkap Ahmad Ardila.
Dan setelah mengetahui kasus ini, Ahmad Ardila mengatakan, pihak sekolah telah memberi peringatan kepada siswa siswi untuk berhati-hati memilih ojek, dan lebih mengutamakan ojek yang dikenal ataupun ojek yang memiliki tanda pengenal, agar mudah diketahui saat terjadi hal yang tidak di inginkan.
Saat Pasbana.com mengkonfirmasi Ke Polsek Padangpanjang, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai adanya siswi SMA N 2 Padangpanjang dibawa kabur oleh salah seorang tukang ojek tak di kenal. Semoga kejadian serupa tidak kembali terjadi di Padangpanjang, dan di harapkan kepada pihak sekolah untuk bisa melaporkan kejadian-kejadian yang sifatnya membahayakan keselamatan siswanya sebelum hal-hal yang tidak di inginkan terjadi. (Delma)
