Pariaman -- PT Pertamina DPPU Minangkabau melalui Program CSR- nya memberikan bantuan di Kota Pariaman, salah satunya dengan dibuatnya Reff Garden (Taman Terumbu Karang), yang bertujuan untuk penyelamatan kelangsungan ekosistem terumbu karang, sebagai rumah ikan dan habitat laut lainya, serta dapat juga sebagai berkembangnya habitat penyu.
Yang tak kalah penting, dengan adanya Reef Garden ini, dapat menjadi icon wisata bawah laut Kota Pariaman, dan mendukung wisata minat khusus, yaitu untuk wisata diving.
Hal tersebut disampaikan Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dalam sambutannya pada acara Launching Taman Terumbu Karang (Reef Garden) dari PT Pertamina (Persera) Marketing Operation Regional I Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau, kepada Tabuik Diving Club (TDC) Kota Pariaman, bertempat di Pentas Seni Pantai Gandoriah, Selasa (5/9).
“Kami menyambut baik apa yang telah PT Pertamina lakukan ini, hal ini sejalan dengan apa yang menjadi tujuan Pemerintah Daerah, yaitu dalam rangka memajukan Pariwisata dan melestarikan lingkungan,” tukasnya.
Eksploitasi keindahan bawah laut Kota Pariaman memang boleh saja selama tidak merusak ekosistem yang ada di alam. Namun terkadang ada saja orang yang jahil atau usil hingga akhirnya mereka merusak ekosistem yang ada di alam.
Saat ini ada sekitar 50 persen terumbu karang yang ada di perairan Kota Pariaman telah hancur, sedangkan tinggal 10 persen saja yang masih dalam kondisi baik.
“Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menyadari dan membangun komitmen bagi pelestarian ekosistem pesisir dan laut. Salah satunya dengan bantuan dari CSR PT Pertamina DPPU Minangkabau, yang membuat Taman Terumbu Karang (Reef Garden) ini, yang mempunyai salah satu fungsi sebagai berkembangnya terumbu karang yang kita tanam disana” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan saat ini Kota Pariaman serius dalam menggarap potensi baharinya, salah satunya dengan membuat dan menetapkan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD), dengan membaginya menjadi 3 zonasi kawasan.
“3 zonasi tersebut yaitu, Zonasi Inti (yang terletak di sekitar Pulau Kasiak), Zonasi Pemanfaatan Lainnya (Sekitar Pulau Angso Duo, Pulau Ujung dan Pulau Tengah) dan Zonasi Perikanan Berkelanjutan, area yang tidak termasuk 2 zonasi tersebut, dengan total Kawasan Konservasi Perairan seluas 11.529,89 Ha,” ungkapnya.
Selain itu Pemko Pariaman juga telah membuat pusat Konservasi Penyu, yang merupakan pelestarian habitat penyu yang mulai langka di dunia. Dari 7 macam Penyu yang ada di dunia, 3 macam ada di Penangkaran Penyu Desa Apar, yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau dan Penyu Lekang.
“Dalam kawasan penangkaran penyu, kita juga memiliki hutan mangrove yang masih alami dan terus kita pelihara, dan bersama dengan pemerhati wisata ecoturism, mempunyai program menanam mangrove, untuk melestarikan dan menjaga habitatnya,” tutup Mukhlis.
Dalam sambutan Head PT Pertamina DPPU Mingkabau Ridwan mengatakan hal ini sebagai wujud kepedulian PT Pertamina terhadap pelestarian ekosistem laut, khususnya wilayah pessisir yang berada di sekitar operasi Pertamina, salah satunya di Kota Pariaman ini.
“Dengan adanya Taman Terumbu Karang (Reef Garden) Buatan tersebut, diharapkan dapat menjaga kelangsungan terumbu karang yang ada di Kota Pariaman, dan diharapkan dapat menyelamatkan ekosistem dan habitat laut lainya,” tuturnya.
Selain bantuan penanaman Taman Terumbu Karang senilai Rp. 200 juta yang terdiri dari ratusan rangka besi beton yang ditanami terumbu karang yang nanti akan dimasukan kedasar laut pariaman, juga dilaksanakan pelepasan 5000 Tukik (anak penyu) yang secara simbolis dilepas sebanyak 100 tukik di pantai pariaman, oleh Walikota Pariaman, Ketua DPRD Kota Pariaman, Head PT Pertamina DPPU Minangkabau dan tamu undangan lainya.
Acara lounching ini ditandai dengan diguntingnya pita pada rangka beton untuk Taman Terumbu Karang Buatan oleh Walikota Pariaman mukhlis Rahman bersama Head PT Pertamina DPPU Mingkabau Ridwan. Dan pemberian maket reef garden dan piagam kepada wako, piagam Kepala DKP Provinsi Sumbar dan piagam kepada Dinas Perikanan Kota Pariaman dari Ridwan.
Selanjutnya dilanjutkan dengan transplantasi terumbu karang di median rangka beton untuk Reef Garden dan pelepasan 100 ekor Tukik yang dilepas di depan rumah makan gubuk salero, Kota Pariaman. (*)