Payakumbuh - Ribuan warga Payakumbuh dan sekitarnya dengan bersila di lapangan menyaksikan film bersejarah Pengkhianatan G30S/PKI melalui gelar nonton bareng layar tancap dalam rangka mengingat kembali akan sejarah bangsa terhadap bahaya komunisme, di halaman kantor Balai Kota ex. lapangan Poliko Payakumbuh, pada hari Sabtu (30/9) malam.
Nonton bareng ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan bagi para warga dan generasi penerus kota Payakumbuh untuk kembali mengingat sejarah atas kepedihan bangsa Indonesia dari penghianatan PKI yang mengusung ideology komunis, demikian ungkap Wakil Walikota Payakumbuh, H.Erwin Yunaz, SE.MM dalam sambutannya pada kegiatan yang digagas TNI Kodim 0306 Payakumbuh-Limapuluh Kota, Pemko Payakumbuh bersama GNPF MUI, Kemenag, Karang Taruna dan beberapa organisasi lainnya tersebut.
"Jangan sampai kita melupakan sejarah bangsa, karena bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah dan jasa para pahlawannya," ujar Wawako Erwin.
"Malam ini, malam 30 September 2017, sudah 52 tahun sejak peristiwa bersejarah yang memilukan tersebut terjadi, mari kita jadikan malam ini sebagai momentum bersama agar tidak terlena dalam mengingat sejarah bangsa, semoga Allah, Tuhan yang maha Esa memberikan ridho-Nya agar PKI dengan faham komunisnya tidak akan pernah lahir di bumi pertiwi ini lagi, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, taqbir 3 kali dari Wawako Erwin Yunaz juga diiringi para warga malam itu.
Dalam kesempatan yang sama, YB Dt Permata Alam, ketua DPRD Payakumbuh juga memberikan sambutan bahwa kegiatan Nobar ini diharapkan bisa mengisi kekosongan sejarah bangsa yang sempat hilang pasca reformasi," Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mengisi kekosongan sejarah pasca reformasi dalam menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai ini, masyarakat harus mengingat bahwa dengan lahirnya TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966, adalah Harga Mati Komunisme tidak boleh lagi hidup di Indonesia, itulah tugas kita bersama untuk menjaganya," ujar YB Dt Permata Alam penuh semangat.
Wawako Payakumbuh, Erwin Yunaz bersama Ketua DPRD, Dt Permato Alam juga menyuarakan hal yang bersamaan, bahwa selain paham komunisme yang dibawa PKI dahulu, saat ini juga bangsa ini sedang menghadapi pengerusakan generasi yang sangat berbahaya, yaitu Narkoba. Keduanya sama-sama mengajak para warga yang hadir di lapangan itu untuk bersama memerangi narkoba dan menjaga kelangsungan generasi penerus Payakumbuh yang unggul demi masa mendatang yang lebih baik untuk Negara ini.
Nobar Film G30S PKI yang diorganisir secara apik oleh TNI, GNPF MUI Payakumbuh Limapuluhkota dan Pemko Payakumbuh ini juga dihadiri oleh Ketua, wakil ketua beserta anggota DPRD, Dandim O306 Payakumbuh Limapuluh Kota, Kapolres Payakumbuh, para pimpinan OPD, GNPF MUI, Kemenag, ninik mamak dan karang taruna beserta masyarakat ini berlangsung sangat ramai. Antusiasme warga Payakumbuh atas kegiatan ini sangat besar, dibuktikan bahwa hampir seluruh area ex lapangan poliko ini dipadati oleh para warga sampai keluar dari tenda-tenda yang disiapkan oleh panitia. Film berdurasi 3 sampai 4 jam ini mampu menarik perhatian kembali para warga untuk mengenal sejarah pemberontakan PKI 52 tahun yang lalu. (Bayu Denura)